Menghadapi ancaman kebangkitan kembali dari armor Rusia, Jerman telah memulai program untuk mengembangkan generasi baru tank tempur utama yang sejauh ini belum ada nama resmi dan kadang-kadang disebut dengan Leopard 3. Langkah lama yang tertunda setelah Berlin tidak begitu serius membangun kekuatan Bundeswehr selama lebih dari dua dekade setelah akhir Perang Dingin dan reunifikasi Jerman.
Dalam jangka pendek hingga jangka menengah, Jerman memang akan akan tetap berganung pada upgrade Leopard 2A7 (+) untuk melawan tank tempur utama T-14 Armata Rusia. Jangka panjang, Jerman mengakui bahwa mereka harus mengganti Leopard 2 dengan desain baru di tahun 2030 dan seterusnya. Berlin disebut juga telah mengembangkan generasi baru Main Ground Combat System (MGCS) bekerjasama dengan Prancis.
Menurut presentasi Armin Papperger, CEO Rheinmetall, yang membangun komponen kunci dari Leopard 2 dan M1A2 Abram Amerika pada November 2015 perjalanan menuju MGCS akan menjadi evolusi secara bertahap. Langkah pertama adalah untuk meng-upgrade Leopard 2 dengan sistem baru digital turret inti, sistem kesadaran situasional baru dan sistem pertahanan aktif atau Active Defense System (ADS).
Tank juga akan memerlukan meriam 120mm tekanan tinggi baru dan amunisi baru. Papperger mengharapkan bahwa senjata baru dan amunisi akan menghasilkan kinerja 20 persen lebih baik dibandingkan meriam L55 120mm yang digunakan saat ini.
Namun, tidak jelas seberapa jauh senjata dapat diperpanjang. Ada kelemahan yang signifikan untuk meriam lama yang merupakan salah satu alasan Tentara AS mempertahankan meriam L44 120mm untuk Abram. Ada kemungkinan bahwa Rheinmetall menggunakan bahan baru untuk meningkatkan tekanan meriam tanpa meningkatkan panjang meriam.
“Dalam jangka menengah, Jerman harus mereparasi Leopard 2 dengan meriam 130mm baru,” kata Papperger. Meriam 130mm adalah konsep studi sebelumnya NATO yang telah melihat refitting Leopard 2 dan Abram dengan meriam 140mm untuk melawan Soviet di perkembangan akhir Perang Dingin. Meskipun demikian, meriam 130mm akan menawarkan armor penetrasi 50 persen lebih baik dari meriam 120mm. Rheinmetall akan kick-off dengan membangun meriam baru yang baru merupakan salah satu prasyarat untuk mengembangkan MGCS pada akhir tahun ini.
Papperger mengatakan bahwa bekerja pada pengembangan konsep MGCS sudah dimulai. Tank tempur utama baru dalam tahap pengembangan konsep antara pemerintah Jerman dan Prancis. Saat ini baru Prancis satu-satunya negara yang bergabung dengan program ini dan Jerman mengharapkan negara-negara Eropa lainnya untuk bisa bergabung. Tahap pengembangan konsep harus diselesaikan pada 2017.