Pemerintahan Obama menyebut penjualan rencana penjualan jet tempur Rusia ke Iran akan embargo senjata PBB terhadap Teheran terkait dengan negosiasi nuklir tahun lalu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner mengatakan mentransfer Sukhoi-30 jet, sebanding dengan pembom tempur Amerika F-15E, memerlukan persetujuan Dewan Keamanan PBB saat ini.
Toner sebagaimana dikutip Military Times Jumat 19 Februari 2016, menambahkan bahwa enam negara yang menegosiasikan kesepakatan nuklir pada Juli dengan Iran harus sepenuhnya menyadari pembatasan ini. Dalam kesepakatan itu larangan senjata di Iran akan tetap diberlakukan sampai lima tahun ke depan.
Menteri pertahanan Iran mengatakan pekan lalu bahwa Republik Islam akan membeli sejumlah pesawat Rusia. Jenderal Hossein Dehghan tidak menentukan waktu pengiriman, tapi mengatakan Iran akan terlibat dalam memproduksi pesawat.
Sengketa terbaru terkait dengan negosiasi nuklir yang berakhir Juli lalu menetapkan batas jangka panjang panjang pada program uranium dan plutonium Iran. Amerika dan beberapa negara lain seperti Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia mencapai kesepakatan dengan Iran untuk phase out larangan penawaran senjata dan rudal balistik ke Iran setelah Iran menunjukkan perilaku yang baik.
Embargo untuk kedua jenis senjata ini masih berlaku. Hal inilah yang membuat Amerika protes ketika beberapa waktu lalu Iran melakukan uji tes rudal balistik.