Pada 2015 lalu Inggris harus bergantung pada 21 pesawat asing untuk membela udara mereka. Para pemimpin militer negara yang dulu sebagai salah satu kekuatan militer paling kuat di dunia tersebut telah meminta NATO memberi bantuan setelah program pengganti pesawat pengintai Nimrod ditolak.
Sejak itu serangan oleh kapal selam bertenaga nuklir dan jet tempur milik Vladimir Putin dilaporkan telah datang hampir setiap minggu.
Jerman, Prancis, Kanada dan Amerika Serikat telah semua menerbangkan pesawat di tengah kekhawatiran Rusia yang sedang mencoba untuk melacak kapal selam Inggris membawa rudal nuklir Trident.
Kepala Staf Angkatan Udara Inggris telah mendapatkan dana 2 miliar Euro untuk membeli pesawat mata-mata Poseidon untuk menggantikan Nimrod. Tetapi pesawat ini tidak akan dalam pelayanan sampai awal 2019.
Pesawat ini juga tidak sesuai dengan tanker bahan bakar milik Inggris yang berarti mereka akan harus kembali ke pangkalan setiap empat jam.
Menteri Pertahanan bayangan Emily Thornberry (oposisi) sebagaimana dikutip The Sun Minggu 14 Februari 2016 mengatakan: “Angka-angka ini adalah bukti belum lebih lanjut dari kerusakan yang dilakukan Tories pada 2010 ketika melakukan review pertahanan strategis dan keamanan, dan kegagalan mereka untuk mengatasi masalah yang mereka buat.”
Kementrian Pertahanan mengatakan: “Program Nimrod sudah berjalan 11 tahunan dengan menghabiskan US800 juta tetapi tidak ada pesawat telah disampaikan. Kami membeli pesawat yang bekerja dan memberikan pengawasan maritim dengan bekerja sama dengan sekutu kami. ”
Baca juga:
Mencari Dukungan dari Langit – Bagaimana Inggris Menggantikan Nimrod?