Pesawat tak berawak General Atomics Aeronautical Systems Inc (GA-ASI) MQ-9 telah melakukan sebagian besar operasi tempur Inggris di atas Suriah, ungkap pemerintah pada 11 Februari 2016.
Dalam menjawab pertanyaan di parlemen pada jumlah misi terbang Inggris di atas Irak dan Suriah selama 12 bulan sebelumnya, Menteri Angkatan Bersenjata Penny Mordaunt mengatakan bahwa, “Mayoritas misi pesawat terbang [pengintaian dan serangan] di lakukan di wilayah udara Suriah dan juga di Irak. ”
Inggris telah mengirimkan Panavia Tornado GR4, Eurofighter Typhoon, dan GA-GASI MQ-9 Reaper untuk mengambil tugas operasi di Irak dan Suriah di bawah Operasi ‘Shader’. Semua pesawat, kecuali Reaper berbasis di Pangkalan Royal Air Force (RAF) Akrotiri di Siprus.
Sementara pemerintah Inggris belum mempublikasikan jumlah atau lokasi Reaper yang telah bergabung dalam misi ini. Tetapi sementara laporan menyebut 10 Reapers telah diterbangkan dari Kuwait, yang berarti bahwa Reaper adalah satu-satunya aset harus terbang di atas wilayah udara Irak untuk mencapai wilayah operasinya di Suriah.
Menurut Mordaunt, sebagaimana dikutip IHS Jane Sabtu 13 Februari 2016, selama operasi terhadap ISIS antara 1 Februari 2015 hingga 1 Februari 2016 telah ada 435 misi pengintaian di atas Suriah dan 906 di atas Irak. Sebanyak 64 misi tempur di atas Suriah dan 699 di atas Irak. Sementara 484 misi lainnya adalah penerbangan kargo.
Inggris mulai operasi tempur di atas Suriah pada tanggal 2 Desember 2015, meskipun Reaper telah melakukan penerbangan intelijen, pengawasan, dan pengintaian di Irak dari 2014-an, dan telah digunakan untuk membunuh dua anggota ISIS kelahiran Inggris di Suriah sekitar tiga bulan sebelum peluncuran resmi operasi tempur Inggris.