Sebuah Sukhoi Su-24M (Fencer) Rusia ditembak jatuh oleh pesawat tempur F-16 Turki di perbatasan Suriah-Turki pada 24 November 2015. Sebagai respons, pemimpin Rusia memutuskan untuk meningkatkan keamanan pesawat yang sedang menjalankan misi mereka di wilayah udara Suriah dan meningkatkan pertahanan udara di pangkalan udara Khmeimim.

Rusia dilaporkan telah mengirimkan sejumlah rudal pertahanan udara yang terdiri dari Pantsir-S1 (SS-22 Greyhound), Osa-AKM (SA-8 Gecko), S-125 Pechora-2M (SA-3 Goa), (SHORAD) SAM systems, Buk-M2E (SA-17 Grizzly), S-200VE Vega (SA-5 Gammon) dan S-400 Triumph. Selain itu juga ditambahkan dengan S-300FM Fort-M (SA-N-20) sistem pertahanan udara yang dipasang di Kapal Penjelajah Moskva dan Varyag

Kenapa begitu banyak sistem yang harus diinstal di Suriah? Jawabannya jelas, Rusia menerapkan sistem pertahanan udara berlapis. Sebuah strategi yang biasanya diterapkan pada perang dengan intensitas tinggi.
Lapisan pertama diisi oleh sistem pertahanan udara jarak jauh yang akan diisi oleh S-400 dan S-200VE.

Sementara lapis kedua akan ditangani oleh sistem pertahanan udara jarak menengah S-300FM Fort-M dan Buk-M2E. Di lapisan ketiga dilengkapi dengan sistem SHORAD Osa-AKM dan S-125 Pechora-2M dan Pantsyr-S1 (SS-22 Greyhound).