Bertarung Pengaruh dengan China, AS Akhirnya Setujui Penjualan F-16 ke Pakistan

Bertarung Pengaruh dengan China, AS Akhirnya Setujui Penjualan F-16 ke Pakistan

Meski sempat diblokir oleh Kongres, Departemen Luar Negeri AS akhirnya menyetujui penjualan delapan pesawat F-16 Block-52 dan peralatan lainnya untuk Pakistan senilai US$699 juta. Defense Security Cooperation Agency (DSCA) Departemen Pertahanan Amerika dalam pengumumannya Jumat 12 Februari 2016 menyebutkan masalah ini akan segera disampaikan ke Kongres untuk mendapat persetujuan.

“Kami mendukung rencana penjualan delapan F-16 ke Pakistan, yang kita lihat sebagai platform yang tepat untuk mendukung kontraterorisme dan kontra operasi Pakistan,” kata kata seorang pejabat pemerintah AS sebagaimana dikutip Defense News.

“Operasi ini mengurangi kemampuan militan untuk menggunakan wilayah Pakistan sebagai tempat yang aman bagi terorisme dan basis dukungan bagi perlawanan di Afghanistan, yang merupakan kepentingan nasional Pakistan dan Amerika Serikat, dan untuk kepentingan daerah lebih luas. ”

Pejabat itu mengakui memang ada keberatan Kongres untuk penjualan. Tetapi hal itu terjadi karena ada laporan yang keliru tentang hal tersebut. “Kekhawatiran ada dalam hal pembiayaan penjualan bukan pada transfer [pesawat] itu sendiri.”

Menurut pernyataan DSCA, rencana penjualan akan meningkatkan kemampuan Pakistan untuk melakukan operasi di segala cuaca, siang dan malam hari, memberikan kemampuan pertahanan diri  dan meningkatkan kemampuannya untuk melakukan operasi kontra-pemberontakan dan kontraterorisme.

Menurut DSCA, Pakistan tidak akan mengalami kesulitan menyerap pesawat tambahan ini karena Angkatan Udara Pakistan telah memiliki armada F-16.

Sebanyak delapan F-16 block 52 yang akan dijual terdiri dari dua type C dan enam type D dengan mesin F100-PW-229. Selain itu juga akan dijual 14 Joint Helmet Mounted Cueing System, delapan radar AN / APG-68 (V) 9, dan delapan ALQ-211 (V) 9 Advanced Integrated Defensive Electronic Warfare Suites.

Persetujuan ini menunjukkan Amerika masih ingin terus membangun pengaruhnya di Pakistan. Selama ini negara tersebut dikenal juga sangat dekat dengan China yang biasanya akan menjadi alasan kuat bagi Amerika untuk tidak melepaskan teknologinya ke suatu negara. Di sisi lain, Amerika juga tengah membangun hubungan dengan India dalam hal persenjataan. Salah satunya dalam pembangunan kapal induk. Di sisi lain hubungan India dan Pakistan juga tidak baik, hingga keputusan ini bisa saja mempengaruhi minat India untuk meneruskan kerjasama militer dan tetap memilih untuk melihat ke Rusia. Sesuatu yang juga tidak diinginkan Washington.

Baca juga: Kongres AS Blokir Pembelian F-16 Pakistan