Rusia Uralvagonzavod menyatakan bersedia untuk memungkinkan Iran mendapat lisensi untuk membangun tank tempur utama T-90S di dalam negeri setelah sanksi dihapus. Perusahaan Rusia juga bersedia membantu Iran memodernisasi armada T-72 mereka. Tetapi usaha itu sepertinya akan gagal.
Sebenarnya penambahan T-90 akan sangat meningkatkan kekuatan konvensional Iran, yang sebagian besar masih dilengkapi dengan desain kuno Soviet dan China dengan beberapa model Soviet yang lebih baru. Meskipun sebenarnya T-90 bukan tank yang sepenuhnya baru tetapi pengembangan dari era Soviet T-72 namun banyak pihak T-90 adalah mesin yang jauh lebih tangguh.
“Jika pembatasan kerjasama militer dengan Iran diangkat, perusahaan bersama-sama dengan Rosoboronexport siap untuk melanjutkan kerjasama, khususnya, pada produksi lisensi dari tank T-90S, modernisasi tank T-72 dan kapasitas produksi mereka,” kata Wakil Direktur Uralvagonzavod Alexey Zharich baru-baru ini sebagiamana dikutip kantor berita Tass.
Iran sempat mengatakan tertarik untuk mengakuisi tank tersebut. Tetapi pada akhirnya Teheran memilih mundur dan mengambil jalan berbeda. Iran telah memutuskan untuk membangun sendiri tank di dalam negeri dan tidak membeli T-90. Sesuatu yang setidaknya untuk saat ini menjadi hal positif bagi Amerika Serikat dan sekutu regionalnya.
“Kami pernah tertarik untuk membeli tank-tank Rusia. Tapi karena kita dapat memproduksi model serupa di dalam negeri dan kami berencana untuk melakukannya dalam waktu dekat, kesepakatan sekarang sudah mati, ” kata Komandan Pasukan Darat Iran Brig. Jenderal Ahmad Reza Pourdastan sebagaimana dikutip Fars News Agency.
Dua tank yang paling mampu dalam persediaan Iran adalah T-72. Teheran memiliki 480 unit tank ini dan memiliki 150 tank yang diproduksi Zulfiqar di dalam negeri. Yang terakhir adalah salinan modifikasi dari M60 Patton yang dibangun Amerika. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Iran memiliki sarana teknologi untuk membangun mesin yang setara dengan T-90 atau tank yang mampu melawan M1A2 Abram atau Leopard II.
Iran sering membanggakan kemampuan mereka di industri miltier. Tetapi lebih sering proyek pertahanan Teheran berubah menjadi buruk dan tidak efektif seperti yang disebut pesawat tempur ‘siluman’ Qaher F-313 yang diresmikan pada tahun 2013 yang tidak jelas nasibnya. Jadi, apakah Iran tidak jadi membeli T-90 karena memang mampu untuk membuat sendiri tank yang setara atau karena tidak punya uang? Nanti, seiring waktu semuanya akan terjawab.