AS Rayu India untuk Patroli Bersama di Laut China Selatan

AS Rayu India untuk Patroli Bersama di Laut China Selatan

Tidak hanya rencana pengirima sistem rudal pertahanan Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) yang mengencangkan ketegangan Amerika dan China. Tetapi ada hal lain yang juga akan dilakukan Washington yang hampir bisa dipastikan akan memanaskan telinga Beijing.

Amerika Serikat dan India telah menggelar perundingan terkait kemungkinan patroli bersama di wilayah sengketa Laut China Selatan. Sebuah rencana yang berpotensi memicu reaksi keras dari Beijing.

Washington meminta agar negara-negara Asia dapat menyamakan sikap dalam menghadapi Beijing terkait persoalan sengketa di Laut China Selatan yang baru-baru ini semakin memanas akibat pembangunan tujuh pulau buatan di wilayah tersebut oleh China.

Di sisi lain, Amerika Serikat dan India terus memperkuat hubungan militer dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di antaranya adalah latihan bersama angkatan laut kedua negara di Samudra Hindia pada 2015 yang juga menyertakan Jepang.

Hingga kini, angkatan laut India belum pernah menggelar patroli bersama dengan negara lain.

Juru bicara angkatan laut India menyatakan bahwa tidak ada perubahan kebijakan dari pemerintah yang hanya akan bergabung dengan sebuah misi militer internasional di bawah bendera PBB. Dia mencontohkan penolakan India untuk bergabung dalam misi anti-bajak laut di Teluk Aden.

Sementara itu dari pihak Amerika Serikat, seorang pejabat Kementerian Pertahanan yang meminta identitasnya dirahasiakan menyatakan bahwa kedua negara telah merundingkan kemungkinan patroli bersama dalam tahun ini di sejumlah wilayah perairan seperti Samudra Hindia dan Laut China Selatan.

Sumber tersebut tidak memberi keterangan lebih jauh mengenai skala usulan patroli. Belum ada komentar tanggapan dari China mengenai berita ini. Namun sebelumnya, Beijing sempat menuding Washington sebagai pihak yang ingin membangun hegemoni atas nama kebebasan berlayar setelah sebuah kapal perang Amerika Serikat memasuki wilayah sengketa Laut China Selatan.

Laut China Selatan merupakan salah satu jalur utama perdagangan internasional dengan nilai lebih dari lima triliun dolar setiap tahunnya. Selain China, wilayah tersebut juga diklaim oleh Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina.

Amerika Serikat maupun India bukan merupakan pihak yang turut bersengketa di Laut China Selatan. Namun di sisi lain kedua negara menegaskan dukungan terhadap kebebasan berlayar di wilayah tersebut.

Saat bertemu New Delhi pada Januari 2015 lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri India Narendra Modu sepakat untuk “mengidentifikasi wilayah tertentu untuk perluasan kerja sama maritim.” Dalam hubungannya dengan China, India juga sejak lama bersengketa dalam hal wilayah perbatasan dengan Beijing. Namun kedua negara tersebut selama ini menghindari konfrontasi langsung dan lebih memilih mempererat hubungan ekonomi.