Site icon

Kanada Menuju Titik Akhir Kampanye Udara di Irak

Kanada mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri kontribusinya dalam kampanye pemboman melawan ISIS bersama oleh koalisi pimpinan AS di Irak dan Suriah. Negara itu menyebut serangan udara tidak akan membawa stabilitas jangka panjang ke Timur Tengah.

Pada hari Senin, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan di Ottawa akan menghentikan serangan udara sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS paling lambat 22 Februari. Sebanayak enam jet tempur CF-18 Hornet milik negara itu akan ditarik dari misi pengeboman.

Perdana menteri mengatakan serangan udara tidak pada mencapai stabilitas jangka panjang bagi masyarakat lokal dan menekankan perlunya solusi politik untuk krisis di Suriah dan Irak.

Trudeau sebagaimana dikutip Kantor Berita Iran Tasnim menambahkan Kanada akan mengambil strategi lain untuk solusi di Irak dengan meningkatkan jumlah pasukan khusus di Irak guna melatih pasukan lokal untuk mampu melawan ISIS.

Jumlah personel militer Kanada yang memberikan kontribusi untuk misi di Irak dan Suriah akan meningkat menjadi 830 dari saat ini 650. Sementara Ottawa akan tetap menjadi anggota koalisi sampai Maret 2017.

Dia memperkirakan Kanada akan menghabiskan lebih dari US$1,15 miliar untuk keseluruhan misi.

Koalisi pimpinan Amerika mulai melakukan serangan udara anti-ISIS di Irak pada tahun 2014 dan memperluas kampanye ke Suriah akhir tahun itu.

Baca juga:

CF-18, Biar Tua Tetap Liar

Exit mobile version