F-35 Telat (Lagi), Gap Tempur Udara Ancam Australia Terancam
F/A-18 Australia

F-35 Telat (Lagi), Gap Tempur Udara Ancam Australia Terancam

 

Bahaya kesenjangan kemampuan dalam armada tempur Australia muncul, dengan munculnya penundaan terbaru F-35 dalam hal untuk mendapatkan kemampuan tempurnya. Hal ini karena F / A-18 Hornet sudah dalam jalur untuk pensiun dan seharusnya diganti oleh Lighting II.

Sebuah laporan pekan lalu menunjukkan F-35 kembali diadang masalah yang memicu kekhawatiran jadwal pengiriman untuk pesawat tempur baru tersebut bisa ditunda lagi.

Penundaan lebih lama pengiriman 72 jet tempur F-35 Australia akan membuat masalah akut untuk RAAF, yang akan memaksa mereka untuk tetap menjaga 71 Hornet klasik untuk tetap terbang di luar batas hidup mereka.

Mantan kapten kelompok terbang RAAF, Peter Layton sebagaimana dikutip The Australian Senin 8 Februari 2016 memperingatkan bahwa RAAF tidak bisa lagi memperpanjang hidup Classic Hornet melampaui tanggal pensiun saat ini yakni pada 2022.

Masalah yang sama menghantui strike fighter F-111, yang disimpan dalam pelayanan satu dekade setelah itu telah menjadi terlalu usang untuk dikirim ke pertempuran.

Laporan Pentagon menyimpulkan bahwa F-35 masih memiliki daftar masalah yang akan menunda kemampuan pesawat tempur itu. Dikatakan masih ada “penemuan penting yang memerlukan koreksi sebelum F-35 digunakan dalam pertempuran”.

Jadwal F-35 untuk Angkatan Udara Australia sudah tertunda dua tahun karena masalah pengembangan pesawat tempur siluman generasi kelima tersebut. Australia telah berkomitmen untuk membeli 72 F-35 senilai US$12,4 miliar dengan 14 pesawat pertama dijadwalkan mencapai kemampuan operasional awal bulan Desember 2020 dan yang lain akan dikirim pada 2023.

Classic Hornet yang berasal dari pertengahan 1980-an, telah mengalami serangkaian program perbaikan struktural dan pembaruan avionik sejak tahun 2003.

Sebuah laporan kantor audit Australian 2012 memperingatkan akan ada risiko biaya pemeliharaan armada yang meningkat tajam  yang semula yang rata-rata $118 juta setahun di tahun 2000-an menjadi US$170 juta setahun.

Dikatakan armada Hornet telah memiliki tingkat tekanan dan kelalahan tinggi yang membutuhkan manajemen secara hati-hati dan terus-menerus.

Next: Rencana Melenceng Jauh