Penurunan ekonomi global juga telah berdampak pada pasar persenjataan dunia. Sektor baja yang telah menderita kerugian paling besar di antara sektor-sektor lain tapi tetap cukup menarik untuk pelanggan potensial. Ahli Barat mengatakan pasar armor akan tetap cukup stabil pada dekade mendatang.
Pada 2015-2024, pasar baja diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-an akhir, yang akan diikuti oleh beberapa penurunan sebagai ahli Barat percaya. Akhirnya, pasar baja akan mencapai volume tertinggi tahun 2024 dibandingkan dengan periode 2015-2016.
Beberapa program sedang berlangsung oleh berbagai negara untuk membangun kendaraan lapis baja. Amerika Serikat sedang mengembangkan JLTV (Joint Light Tactical Vehicle) yang dimaksudkan untuk mengganti HMMWV (High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle). Perusahaan yang berbasis di Oshkosh adalah kontraktor program dan L-ATV (Light, All-Terrain Vehicle ) dengan peningkatan perlindungan ledakan ranjau telah dipilih sebagai model dasar.
Prancis juga sedang melaksanakan dua program untuk mengembangkan kendaraan tempur lapis baja yakni VBMR (vehicule Blinde Multirole) dan EBRC (Engin Blinde de Reconnaissance et de Combat).
Rusia berhasil melanjutkan persiapan untuk serial produksi dari tank tempur utama (T-14) dan kendaraan tempur infanteri (T-15) berdasarkan pada platform tempur Armata, dan juga dalam jalur perakitan Kurganets-25 IFV.
Australia tidak ketinggalan berhasil melaksanakan tahap keempat dari program Land-121 untuk mengembangkan armor baru.
Menurut data dari Jane’s information and analytical center, pasar baja dunia akan mencapai total US$ 552 miliar di 2015-2024 dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan pasar akan mencapai 1,4%. Tingkat pertumbuhan yang cukup sederhana ini dapat dijelaskan oleh pemotongan anggaran pertahanan di beberapa negara besar dan meningkatnya perhatian terhadap pesawat dan hardware angkatan laut hingga menyebabkan pembelian sector ini lebih besar.
Ahli Barat mencatat bahwa meskipun mengalami kesulitan ekonomi, Rusia telah mengambil upaya besar untuk memodernisasi armor dan menginvestasikan dana cukup besar dalam sektor pertahanan dalam dekade terakhir. Akibatnya, seri baru armor berhasil dikembangkan di Rusia hari ini.
Perang melawan organisasi ISIS dan krisis politik di Ukraina yang mendorong negara-negara Eropa Barat untuk meningkatkan armada kendaraan lapis baja mereka. Sementara negara Amerika Latin dan Asia telah dekomisioning armor usang dan menggantinya dengan mesin yang lebih modern . Oleh karena itu, pasar baja dunia hampir tidak dapat dikatakan terganggu.
Pasar armor dunia secara konvensional dibagi menjadi lima kelompok dalam hal volume keuangan:
Para ahli Barat memperkirakan, lima pemasok kendaraan baja akan meraup pendapatan hingga US$184 miliar sedangkan produsen baja lainnya akan membuat US$193 miliar. Semenara dana sekitar US$175 miliar dari kontrak potensial belum diputuskan akan ke mana.
Dan berikut lima penguasa pasar lapis baja dalam dekade mendatang