BAE System hampir menyelesaikan pembangunan helmet-mounted display (HMD) untuk pilot tempur baru yang disebut dengan Striker II, setelah selesainya kampanye uji penerbangan untuk memvalidasi kemampuan visi malam terpadu.
Serangkaian sorti malam telah dilakukan sejak Mei untuk menguji integrasi kemampuan penglihatan malam ke layar. “Kami baru saja menyelesaikan potongan terakhir, dan berharap sistem lengkap untuk siap pada akhir kuartal kedua tahun ini,” kata Mark Bowman, Kepala Uji Coba BAE sebagaimana dikutip Flightglobal Jumat 5 Februari 2016.
Striker II awalnya dikembangkan sebagai sistem alternatif untuk Lockheed Martin Joint Strike Fighter, namun kemudian F-35 memilih menggunakan produksi Vision Systems International. Tetapi pengembangan helm ini tetap diteruskan dan telah memenuhi syarat Eurofighter Typhoon, tapi belum mendapatkan kontrak produksi.
Versi analog dari helm ini telah digunakan oleh operator Typhoon. Tetapi versi yang , membutuhkan kacamata night vision terpisah ini produksinya akan segera berakhir pada tahun 2016 sehingga kemungkinan helm baru ini akan mendapatkan peluang kontrak.
Produksi HMD mencapai puncak dengan 22 unit per bulan pada tahun 2015, dengan rata-rata 12 per bulan, tapi jumlah ini diperkirakan turun pada 2016 ini.
BAE yakin Striker II akhirnya akan diadopsi dengan melihat berbagai teknologi baru dan upgrade yang dilakukan seperti metode pengendalian, termasuk pelacakan dengan mata, kontrol berkedip, dan teknologi neurologis. “Ada banyak investasi di teknologi masa depan. Ini hari yang sangat awal kita sedang melihat kemungkinan program upgrade spiral “.
Bowman mengatakan Strategi Pertahanan dan Keamanan Inggris yang dirilis pada bulan November 2015 lalu juga menegaskan relevansi armada Tornado untuk tetap digunakan hingga 2040, yang juga akan membutuhkan upgrade dari helm Strikers yang digunakan saat ini, atau akuisisi desain baru.
Selain itu kontrol penerbangan tongkat aktif diharapkan akan disertifikasi untuk penerbangan komersial pada akhir 2016. Teknologi untuk pesawat tempur canggih ini akandigunakan pada jet bisnis Gulfstream G500 dan G600.
BAE mengatakan tongkat aktif akan menyediakan link antara pilot dan co-pilot sehingga akan berbeda dengan sistem kontrol tradisional yang digunakan saat ini.
Baca juga: Bagaimana Cara Helm Pilot Tempur Melacak Target?