Kepala Angkatan Udara Australia, Marsekal Leo Davies mengatakan Australia telah sedikit meningkatkan jumlah apa yang mereka sebut dengan penerbangan kebebasan penerbangan navigasi melalui Laut China Selatan, namun mempertahankan patroli yang tidak luar biasa.
AS dan Australia khawatir pada agresivitas Beijing untuk menciptakan sebuah rantai pulau buatan di Laut China Selatan. Karena China selalu memperingatkan kapal-kapal dan pesawat udara asing untuk menjauhi daerah yang mereka klaim.
Washington telah mengirimkan kapal perang untuk berlayar dalam jarak 12 mil laut dari beberapa pulau dalam upaya untuk menegaskan hak kebebasan lalu lintas melalui rute perdagangan penting.
Marshal Davies mengatakan RAAF telah melakukan patroli udara melalui di Samudera Hindia dan Laut China Selatan sejak akhir 1980-an sebagai bagian dari Operasi Gateway, yang berbasis dari Malaysia.
“Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa mungkin ada sedikit peningkatan patroli ke Laut Cina Selatan daripada Samudera Hindia karena tidak pernah ada sesuatu di Samudera Hindia yang membuat kita ingin pergi ke sana,” katanya sebagaimana dikutip The West Australian, Minggu 7 Februari 2016. “Kami akan menggunakan hak kami untuk terbang di bagian wilayah udara yang tidak terkendali.”