Perusahaan Discovery Air Defence Services Kanada menerbangkan sekitar dua lusin jet tempur A-4N Skyhawk bekas milik Israel dan jet latih Alpha eks Jerman untuk mendukung pelatihan pilot militer AS, Kanada dan Jerman. Jet tua yang bertugas melakukan jamming radar selama latihan dan memainkan peran jet tempur musuh dalam latihan tempur udara.
Sejumlah perusahaan yang lain juga mengandalkan A-4 untuk melakukan hal yang sama. Namun menurut Rich Cooper, dalam tulisannya di Combat Aircraft, Discovery kemungkinan akan menjadi perusahaan penerbangan militer swasta yang akan bisa mendapatkan pesawat yang labih modern dan mampu yakni F-16.
Untuk satu alasan kedatangan pesawat tempur siluman F-35 akan menuntut sparing partner yang lebih baik. “Dengan munculnya F-35, pelatihan militer harus ditingkatkan,” tulis Cooper.

Menurut Cooper, Discovery mengincar empat F-16A kursi tunggal dan dua F-16B kursi kembar. Dia menjelaskan sumber viper yang didapat dirahasiakan. Tetapi perusahaan lain telah dilaporkan telah memeriksa F-16 Israel dan negara Yahudi itu mungkin juga yang menjadi penjual ke Discovery.
Jika A-4 adalah pesawat subsonik dan tidak memiliki radar, F-16 adalah pesawat supersonik dan memiliki radar modern APG-66. Viper jelas lebih mahal dalam harga dan biaya terbang dibanding A-4,t etapi masih jauh lebih murah dibandingkan F-35.
Tapi masalah masih bisa mengadang karena F-16 adalah pesawat yang berasal dari Amerika. Garrick Ngai, Direktur Pemasaran Discovery, mengatakan kepada Cooper bahwa akuisisi perusahaan akan tetap tergantung persetujuan Departemen Luar Negeri AS. Tapi Ngai optimis. “Dalam waktu dekat, kita akan mendapatkan jet tempur supersonik,” katanya.