Syarat dari China
Pada akhir 2015, Rusia dan China menandatangani kesepakatan untuk penyediaan 24 unit pesawat tempur Su-35 terbaru. Kontrak tersebut bernilai sekitar 2 miliar dolar AS. Satu unit pesawat tempur dihargai sebesar 83 juta dolar AS.
“Sebelum pengiriman Su-35S ke China, Kemenhan dan Rosoboronexport harus melakukan uji coba pesawat tempur dalam medan pertempuran yang sesungguhnya. Hal ini dianggap sebagai komponen tak terpisahkan dari setiap kontrak pemasokan senjata,” kata seorang narasumber di kompleks industri militer Rusia kepada RBTH.
Narasumber RBTH mencatat bahwa belum lama ini pesawat tempur Angkatan Udara AS F-22 “Raptor” telah melaksanakan penerbangan dari pangkalan udara di Italia ke wilayah Irak dan Suriah untuk menunjukkan kemampuan pesawat dalam kondisi tempur kepada para pembeli.
“Keikutsertaan kelompok udara Rusia di Suriah menyebabkan peningkatan tajam minat pembeli asing terhadap pesawat buatan Rusia, seperti misalnya Su-24, Su-25M hingga pesawat pengebom Su-34 terbaru. Saat ini, sejumlah media Arab membahas mengenai pembelian Su-34 oleh salah satu negara di Semenanjung Arab dan Aljazair,” kata sumber RBTH menjelaskan.
Menurutnya, penerbangan tempur Su-35S di Suriah saat ini akan sangat membantu penjualan unit tersebut di pasar dunia ke depannya. Pada November 2015, Indonesia juga telah mengambil keputusan pembelian pesawat tempur buatan Rusia terbaru. Saat ini, Rosoboronexport sedang melakukan negosiasi dengan perwakilan dari Uni Emirat Arab mengenai kemungkinan pembelian Su-35.