Super Hornet Cari Jalan Hidup ke India

Super Hornet Cari Jalan Hidup ke India

Jet tempur F / A-18 Super Hornet mencoba mencari jalan untuk melanjutkan hidupnya di India. Perusahaan ini menawari India untuk menanamkan investasi miliaran dollar untuk mendirikan fasilitas produksi di negara tersebut.

Chief Executive Officer Dennis Muilenburg mengatakan Boeing Co telah dalam diskusi untuk membangun jet tempur F / A-18 Super Hornet di India. “Kami melihat Super Hornet sebagai kesempatan untuk menjalankan program Make in India,” kata Muilenburg dalam wawancara dengan Hindustan Times Rabu 3 Februari 2016.

Namun Muilenburg mengatakan soal ini baru sebatas pembicaraan awal. “Saya tidak akan mengatakan ada keputusan resmi. Ini adalah pembicaraan yang sedang kita lakukan,” tambah Muilenburg.

India telah terkunci dalam pembicaraan dengan Dassault Aviation Prancis untuk pembelian 36 tempur jet Rafale dengan harga sekitar US$200 juta per unit. Tetapi rencana sebelumnya untuk membeli 126 Rafale telah runtuh hingga menjadikan pasar India masih terbuka untuk jet tempur lain.

Boeing tidak akan sendirian dalam merebut pasar tersebut karena Saab AB Swedia juga mendorong pesawat mesin tunggal mereka yakni Gripen untuk ditawarkan ke New Delhi. Super Hornet sendiri telah tersingkir dalam tender Medium Multi-Role Combat Aircraft (MMRCA) yang kala itu dimenangkan oleh Rafale.

Super Hornet sendiri sedang dalam situasi berbahaya terkait garis produksinya. Jika tidak ada pemesanan dalam jumlah besar, maka garis produksi pesawat yang paling banyak digunakan oleh Angkatan Laut Amerika ini akan segera tutup meski dalam rencana anggaran pertahanan 2017, Pentagon telah mengusulkan untuk membeli sejumlah Super Hornet untuk menutup kekosongan akibat lambatnya kedatangan F-35C untuk sayap tempur kapal induk mereka.

Baca juga:

Bos US Navy: Izin Penjualan Senjata Bikin Frustrasi