Kedengarannya seperti hal yang sulit, seekor elang, menukik dari langit untuk menyerang sebuah pesawat tak berawak teroris jahat dengan cakarnya yang perkasa. Tetapi semua telah terjadi di Belanda. Polisi Belanda telah melatih burung pemangsa ini untuk melawan drone, sebagai cara melawan kemungkinan drone yang digunakan untuk tujuan kriminal atau terorisme.
Raptor sangat cocok dengan pekerjaan itu, memiliki pengalaman kolektif ribuan tahun untuk menangkap hal-hal yang bergerak di langit, dan cakar mereka sangat tangguh. Para pejabat menyebut cakar elang tidak akan terluka oleh baling-baling drone karena kuatnya. Tentu baling-baling drone kecil, bukan baling-baling drone besar yang tentu sangat kuat dan tajam untuk merobek apapun.
Hanya saja, apa yang dikembangkan ini menjadi ide menarik bagaimana menggunakan burung-burung tangguh ini untuk kekuatan udara melawan drone kecil yang justru sangat sulit dideteksi oleh radar. Lihat video kerennya ketika elang mencengkram drone
Proyek ini dijalankan oleh sebuah perusahaan bernama Guard From Above dengan moto mereka “A Low Tech Solution for a High Tech Problem.” Proyek The bird v. drone ini masih dalam tahap evaluasi, dan polisi Belanda akan mengambil keputusan akhir apakah mereka akan mulai mempekerjakan burung dalam beberapa bulan ke depan.
Dari ide ini kami membayangkan perusahaan ini juga melatih ular untuk mengganggu sistem komunikasi para penjahat dan teroris dengan cara melatih mereka merayap mendekati para penjahat, masuk ke celana mereka dan makan ponsel milik penjahat. hehehe..
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/01/15/mengapa-anjing-navy-seal-harus-diperhitungkan/