Bagaimana dengan Rafale dan Tejas?
India telah bergulat begitu panjang dengan rencana pembelian jet tempur Rafale. bahkan sejumlah pihak di Angkatan Udara India mulai frustrasi dengan rencana tersebut. Angkatan Udara India satu dekade lalu memiliki kesempatn untuk mengunci 126 pesawat dengan harga US$ 10 miliar. Namun, itu sejarah kuno. Hari ini biaya telah meningkat hampir empat kali lipat.
Jika pemerintah telah memutuskan untuk memberi IAF 36 pesawat dengan anggaran US$9 miliar, maka mengapa tidak.
Setidaknya Rafale akan membawa beberapa keuntungan ke India dalam hal teknologi tinggi dan mungkin offset pertahanan. Plus, armada IAF akan memiliki empat pesawat tempur canggih, termasuk Sukhoi, MiG-29 dan Mirage 2000, sehingga menyulitkan perencanaan pertahanan Pakistan. Ini hampir pasti akan memacu tambahan pengeluaran yang tidak perlu oleh Pakistan untuk lebih pede menghadapi India.
Tejas telah melakukan pertunjukan udara internasional pertama di Bahrain Januari 2016. Tetapi mari akui, pesawat ini masih setara dengan proses evolusi manusia dari kera ke homo sapien. Artinya masih butuh proses panjang untuk menjadi manusia yang benar-benar canggih.
Seperti seri Sukhoi Rusia dan MiG dan pesawat seri- F Amerika, Tejas juga dapat berkembang menjadi seorang jet tempur kuat dengan dukungan dari IAF dan Angkatan Laut India. Pada tahun 2030, ketika pesawat Sukhoi pensiun, Tejas harus bisa mengambil alih peran mereka. Tentu dengan kerja keras untuk mengevolusikan Tejas menjadi pesawat yang benar-benar menakutkan di masa depan.
Sementara itu, 300 pesawat Sukhoi dengan dukungan pemain dari 59 MiG-29, 48 Mirage 2000-an dan upgrade MiG-21 sbenarnya lebih dari cukup untuk membela negara dan melakukan perang durasi panjang.
Baca juga;