Jepang mengatakan akan menghancurkan peluru kendali Korea Utara jika senjata tersebut akan jatuh di wilayahnya. Hal tersebut disampaikan setelah Korea Utara memberitahu badan PBB pada Selasa tentang rencana peluncuran, yang disebut “satelit pengamatan bumi” dalam rentang waktu antara 8-25 Februari mendatang.
“Hari ini Menteri Pertahanan mengeluarkan perintah untuk ‘menghancurkan peluru kendali’ yang dipertimbangkan akan jatuh dan membahayakan wilayah Jepang,” demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rabu 3 Februari 2016
Menteri Pertahanan Gen Nakatani mengeluarkan perintah dengan mengacu pada “kemungkinan Korea Utara meluncurkan suatu peluru kendali yang disebut satelit’, dalam beberapa hari mendatang,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Perintah itu akan dilaksanakan oleh sistem pertahanan balistik Jepang yang meliputi pula peluru antti rudal udara PAC-3 dan sistem peluru kapal perang SM-3.
Perintah tersebut berlaku secara efektif hingga 25 Februari dan diperpanjang sampai akhir dari pengumuman peluncuran oleh Pyongyang yang dimulai pada 8 Februari.
“Kami sungguh-sungguh memperingatkan bahwa Korea Utara akan membayar harga yang sangat mahal jika tetap melanjutkan rencana peluncuran rudal jarak jauh,” katanya.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan akan bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan lainnya untuk meminta dengan tegas agar Korea Utara menahan diri dari yang dia gambarkan sebagai rencana peluncuran peluru kendali.
Baca juga: