Pada pertengahan Januari 2016, kabinet Ukraina menyatakan likuidasi akhir dari produsen pesawat Antonov oleh pemerintah. Semua asetnya telah dialihkan ke raksasa pertahanan Ukroboronprom.
Sejak 1946, produsen pesawat Antonov telah menghasilkan lebih dari 22.000 pesawat. Sejarah dimulai ketika pada tahun 1930 mereka muncul sebagai perusahaan kecil yang membangun glider kecil Kemudian masuk ke ranah militer pada tahun 1940-an dengan konsep tank terbang yang aneh.
Sejak saat itu Antonov dikenal sebagai produsen pesawat angkut besar. Selama 27 tahun An-225 telah menjadi pesawat terbesar yang pernah dibangun.
Pelanggan inti Antonov dari tahun 1940-an hingga 1980an adalah Uni Soviet dan negara-negara sekutunya. Setelah runtuhnya Uni Soviet, dan kemerdekaan Ukraina tahun 1990-an, Antonov mengalami masa-masa yang sulit. Sampai saat ini, Rusia adalah pelanggan utama Antonov, dengan Antonov bekerja sama dengan United Aircraft Corporation.
Tetapi hubungan buruk antara Kiev dan Moskow dalam beberapa tahun benar-benar telah mengempaskan Antonov dalam situasi tidak bisa berkutik. Jelas mereka tidak bisa lagi mengandalkan Rusia sebagai pasar utama mereka. Hubungan Antonov dengan Rusia benar-benar menjadi rumit terlebih dengan mayoritas pemasoknya juga masih berbasis di Federasi Rusia.
Sejak itu, meskipun tahun lalu mereka masih mendapatkan keuntungan yang layak, Antonov harus menatap masa depan yang sangat suram. Dia terjebak dalam pusaran politik yang sulit diurai.
Manajemen Antonov telah lama meyakini setelah Revolusi Ukraina 2014 ada upaya untuk menyingkirkan mereka dan itu hanya dihentikan oleh pertahanan sengit dari para pekerja pabrik sendiri.
Menurut siaran pers Kementerian Ukraina, “Pemerintah telah mengadopsi resolusi tentang likuidasi State Aircraft Manufacturing Concern Antonov sebagai langkah kompromi untuk kemudian dipindahkan ke , sebagai tiga perusahaan yang terdiri kekhawatiran keluar dan dipindahkan ke Ukroboronprom State Concern.”
Pertanyaannya benarkah langkah ini benar-benar akan menyelamatkan Antonov? Atau sebagai langkah akhir memasukan produsen pesawat legendaris itu ke liang lahatnya. Hanya waktu yang akan menjawab.
Baca juga: