6 Kendaraan Militer Paling Menakutkan dalam Perang Dunia I dan II
az
Perang membutuhkan mobilisasi pasukan yang akan membawa kekuatan ke manapun. Bahkan mereka akan menggunakan apapun untuk bisa segera mencapai tujuan. Ketika era Perang Dunia I dan II, mobilitas pasukan juga menjadi kunci penting perang. Masalahnya, teknologi kala itu masih begitu lemah hingga banyak kendaraan yang justru sangat membahayakan bagi pasukan yang dibawa. Dan inilah enam kendaraan militer paling menakutkan dalam era tersebut.
Meskipun kapal selam ini jauh lebih tenang ketika menyelam dibandingkan kapal selam nuklir yang canggih tetapi kapal selam diesel juga penuh dengan bahaya. Baterai bisa terbakar dan mengakibatkan kru sesak napas atau bahkan meledak dan menenggelamkan kapal. Kru kapal selam juga harus takut dengan senjata mereka sendiri. Torpedo kadang akan membuat jalur melingkar dan akhirnya justru menghantam kapal mereka sendiri.
Cacat desain sejak awal menjadi masalah dari kendaraan ini. Salah satunya dalam ruang penyimpanan amunisi di menara tank. Hal ini membuat kendaraan militer ini rentan terhadap ledakan besar ketika ada tembakan kecil. Meski kemudian kekurangan ini bisa diperbaiki, mereka kemudian harus berhadapan dengan tank Axis yang memiliki senjata jauh lebih kuat dan armor yang lebih tebal dari M4. Awak tank terpaksa membawa karung pasir di dalam kendaraan mereka dan mengelas baja tambahan atau menaruh ban kendaraan tua ke luar. Akibatnya dari 3 Divisi Lapis Baja yang dikerahkan 1.348 hancur selama perang.
Dua kendaraan jenis ini dibangun yakni USS Akron dan USS Macon. Akron diperkenalkan ke armada pada akhir tahun 1931 dan mengalami kecelakaan fatal pada tahun 1932 dan 1933. Kecelakaan pertama terjadi ketika pesawat berusaha merapat di California. Tiga awak di darat tewas dan satu terluka. Pada tahun 1933, kecelakaan di laut mengakibatkan 73 dari 76 anggota kru meninggal.
Salah satu korban, Letnan Cmdr. Herbert Wiley, kemudian mengambil komando USS Macon. Badai lain di laut pada tahun 1934 membuat Macon jatuh. Namun karena penambahan jaket dan peluncuran kapal penyelamat, hanya dua anggota awak tewas. Total ada tiga kecelakaan fatal yang melibatkan airships, serta beberapa kecelakaan lainnya, yang disebabkan rumit dan sulitnya menyeimbangkan kapal.
Tank pertama yang terjun dalam pertempuran adalah Mark 1 Inggris yang bisa disebut revolusioner. Tetapi ventilasi tidak memadai menjadikan kru harus menghisap karbon monoksida, uap bahan bakar dan minyak, serta asap mesiu. Suhu di dalam tank bisa naik ke lebih dari 120 derajat Fahrenheit. Kru mengalami panas dan gas berbahaya saat memakai masker wajah dari logam karena paku keling akan menusuk bila dipukul oleh tembakan musuh.
Hanya dua bulan setelah terbang, kecelakaan ini mengalami banyak kecelakaan hingga akhirnya pesawat digrounded untuk selamanya. Selain itu, radiator ditempatkan tepat di atas pilot sehingga ketika terkena tembakan musuh cairan radiator yang panas akan menyemprot ke wajah pilot.
Merupakan keturunan dari tank M4 Sherman. DD membawa layar karet yang akan bertahan air dan memungkinkan untuk mengapung. Tapi kapal ini tidak bisa bertahan bahkan untuk menahan gelombang setinggi satu kaki. Mereka dikerahkan di D-Day dan banyak tenggelam ketika diluncurkan jauh dari pantai. Banyak kru yang tewas dalam kejadian itu.