Turki memanggil pihak kedutaan Rusia setelah sebuah jet tempur bomber Su-34 Fullback menerobos wilayah udara Turki pada Jumat 29 Januari 2016. Ini adalah insiden pertama setelah sebuah Su-24/Rusia ditembak jatuh pada November lalu karena alasan yang sama.
Fullback yang melanggar wilayah Turki adalah bagian dari kekuatan udara Rusia yang berbasis di pangkalan udara Hmeymim , dekat Latakia, Suriah.
Menurut Ankara, sebagaimana dikutip The Aviationist Minggu 31 Januari 2016, beberapa peringatan di Rusia dan dalam bahasa Inggris yang disampaikan melalui radio untuk pesawat. Dengan kata lain, hal ini mirip dengan apa yang terjadi pada 24 November 2015 , ketika Su-24 Fencer ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Turki F-16 dekat perbatasan dengan Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan: “Kami membuat peringatan yang jelas untuk Federasi Rusia tidak melanggar wilayah udara Turki, yang juga wilayah udara NATO .”
Mungkin, otoritas Turki tidak ingin lebih meningkatkam krisis dengan Rusia disebabkan oleh insiden Su-24 dan lebih memilih untuk menahak diri. Bisa juga karena Turki berpikir ulang setelah Moskow menempatkan sistem pertahanan udara S-400 di Suriah untuk melindungi pesawat mereka pasca insiden Fencer.
baca juga: