Berjuang untuk bersaing dengan rival global, Pentagon telah mengumumkan rincian rencana untuk menjaga Angkatan Laut AS selangkah lebih maju dari Rusia dan China.
Dengan pertumbuhan yang cepat militer dari Moskow dan Beijing, Pentagon telah menjadi semakin gugup tentang kemampuannya. Akibatnya, Departemen Pertahanan AS telah mengembangkan “Ketiga Offset Strategy,” program untuk tetap di depan para pesaingnya.
Rencana itu diumumkan pada Kamis 28 Januari 2016 dan berlaku untuk semua cabang militer.
“Untuk membangun dominasi Angkatan Laut akan fokus pada UUV (Unmanned Underwater Vehicles), cyber, and EMW (Electromagnetic Maneuver Warfare),” kata Laksamana Rear Adm. Mat Winter sebagaimana dilansir Breaking Defense.
Dari ketiga hal tersebut Angkatan Laut paling tertarik dalam pengembangan UUV. Dengan sudah memiliki sejumlah kapal selam tak berawak kecil, Pentagon berharap untuk membuat kapal selam robot yang lebih besar dengan jangkauan yang lebih jauh.
Idealnya, kapal ini akan dapat beroperasi dengan sedikit interaksi manusia, mandiri memberikan muatan senjata dan serangan bawah permukaan. Salah satu kapal ini yakni Large Diameter Unmanned Underwater Vehicle (LDUUV) akan diuji musim panas ini.
Sedang untuk program cyberwarfare, Winter tidak mau menjelaskan karena sangat rahasia meskipun Pentagon baru-baru ini menyatakan kekhawatirannya atas kelemahan dalam jaringan komunikasi armada yang berpotensi rentan terhadap serangan cyber, kapal angkatan laut bisa dibuat buta dan tak berdaya dalam konflik di masa depan, yang mengarah ke pengembangan teknologi baru Electromagnetic Maneuver Warfare.
“EMW akan menjadi game changer dalam kemampuan kita untuk beroperasi di [lingkungan] bermusuhan dan kita benar-benar perlu untuk masuk dalam pertarungan high-end,” kata Winter.
Pada dasarnya, Angkatan Laut berencana untuk mengurangi kebisingan dan output elektronik, yang memungkinkan kapal untuk menyelinap melalui perairan musuh tanpa terdeteksi.
Departemen Pertahanan juga tertarik untuk memperkuat alat yang lebih tua.
“Untuk meningkatkan kemampuan tidak selalu harus mencari alat baru tetapi bisa menggunakan platform yang telah ada dengan berbagai pembaruan.”