Selama sepuluh hari terakhir, tentara Suriah berhasil menyingkirkan kelompok ISIS dari kota Rabia di dekat perbatasan Turki. Kini, tentara Suriah telah bersiap untuk menyerang benteng terakhir para teroris di kota Salma, Provinsi Latakia. Menurut para ahli Rusia, terlepas dari keberhasilan menyingkirkan kelompok ekstremis, penyelesaian konflik militer dengan cara diplomatik dalam negosiasi yang tengah berlangsung di Jenewa saat ini belum bisa tercapai. Hal ini disebabkan kurangnya ‘pemain’ yang siap untuk menyelesaikan masalah secara politik.
Angkatan bersenjata Suriah dengan dukungan aviasi Rusia telah membuat kemajuan yang signifikan di garis depan pertempuran melawan militan ISIS. Sejak 25 Januari, kota Rabia di perbatasan Turki telah sepenuhnya dibebaskan dan pemerintah Suriah kembali mengontrol bagian besar wilayah selatan Suriah. Angkatan bersenjata Suriah kini tengah menyiapkan serangan terhadap militan di Provinsi Latakia.
Pada 27 Januari, sejumlah unit pesawat pengebom Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok militan Jhabat al-Nusra di wilayah Desa Kissiba. Namun begitu, peran yang dimainkan oleh pasukan militer Suriah dengan dukungan dari Angkatan Udara Rusia tetap menjadi tanda tanya di meja perundingan di Jenewa.