Site icon

Lebanon Tangkap Burung Israel, PBB Turun Tangan

Seekor burung nasar, yang ditangkap di Lebanon atas dugaan menjadi mata-mata Israel, dipulangkan dengan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata pihak berwenang Israel, Jumat 29 Januari 2016.

“Dalam operasi senyap dengan pihak Lebanon dan dengan bantuan pasukan PBB serta satuan penghubung PBB, Dinas Alam dan Taman Israel bisa mengembalikan burung nasar itu, yang ditangkap beberapa hari lalu oleh penduduk desa Bint Jbeil, Lebanon,” kata dinas tersebut dalam pernyataan.

PBB bertindak sebagai penengah dalam perundingan Lebanon dengan Suaka Margasatwa Gamla tempat burung itu hidup sebelum terbang melintasi perbatasan, katanya.

“Upaya tersebut berhasil dan kemarin petang dalam pertemuan di perbatasan Rosh Hanikra, burung nasar itu dipulangkan dalam kesehatan dan cukup memuaskan oleh petugas PBB,” katapernyataan tersebut, merujuk pada kawasan di Israel utara.

Burung tersebut “dilaporkan dalam kondisi lemah dan dengan luka kecil” serta telah dibawa untuk mendapat perawatan.

Dinas Alam dan Taman mengeluarkan foto burung tersebut saat diserahkan oleh anggota berseragam pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon atau UNIFIL.

Dinas tersebut pertama kali mengungkapkan kekhawatiran atas nasib burung nasar itu, setelah foto-foto yang tersebar di media sosial menunjukkan burung dengan cincin pengenal Israel dan pemancar lokasi ditangkap oleh penduduk desa.

Pada saat itu, dinas tersebut mengatakan warga desa menduga adanya aktivitas mata-mata karena keberadaan pemancar itu, namun portal berita bintjbeil.org mengatakan burung tersebut telah dilepaskan setelah terbukti tidak membawa ancaman.

Burung tersebut melintasi perbatasan beberapa hari sebelumnya dan terbang sekitar empat km ke Lebanon, kata otoritas tersebut.

Israel dan Lebanon secara teknis masih dalam situasi perang dan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL memantau perbatasan yang mereka sengketakan. Menurut hukum, warga kedua negara dilarang berkomunikasi.

Pada musim panas lalu, media Palestina melaporkan klaim oleh Hamas di Jalur Gaza bahwa mereka telah menahan seekor lumba-lumba di tepi pantai Laut Tengah wilayah mereka, yang dilengkapi kamera video untuk gerakan mata-mata Israel.

Pada 2011, media Saudi melaporkan bahwa seekor burung nasar yang membawa pemancar GPS dan cincin identifikasi dari Universitas Tel Aviv ditahan oleh pasukan keamanan yang menduga burung itu digunakan sebagai mata-mata.

Pada 2010, Kementerian Luar Negeri Israel membantah laporan Mesir yang mengaitkan sejumlah serangan hiu di Laut Merah dengan badan intelijen Israel Mossad.

Baca juga:

Hamas Klaim Tangkap Lumba-Lumba Mata-Mata Israel

Exit mobile version