Tiga varian Flanker yang dikembangkan memiliki sejarah dan karakter yang berbeda. Ada baiknya dibahas satu-satu terlebih dahulu
1. SU-30M2
Menjadi yang pertama dari trio Flanker yang masuk layanan. Pesawat ini turunan pesawat dari dua kursi multi-peran Su-30MKK yang dikembangkan untuk China oleh Asosiasi Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production, (KnAAPO) yang berbasis di Timur Jauh Rusia. Su-30MKK sendiri sebagai upgrade pencegat dua kursi Su-30 yang sebenarnya masih kalah canggih jika dibandingkan dengan Su-30MK buatan Irkut. Pesawat ini memiliki kemampuan dalam penerbangan pengisian bahan bakar, avionik yang paling baik dibandingkan pesawat Rusia lain serta kemampuan multi-peran, tetapi tidak memiliki canard foreplanes dan thrust-vectoring control yang ada di Su-30MK.
Setelah memenangkan kontrak pengadaan di China, turunan dari Su-30MKK dijual ke Vietnam, Indonesia, Venezuela, dan Uganda. Di sisi lain pesawat ini juga dikembangkan dan melahirkan Su-30M2.
Kremlin menempatkan pesanan awal untuk Su-30M2 pada musim panas 2009. Pesawat ini memiliki banyak kesamaan kesamaan dengan Su-27SM3, sebuah pesawat tempur kursi tunggal dengan avionik ditingkatkan. Kementerian Pertahanan memerintahkan empat Su-30M2 bersama dengan 12 Su-27SM3. Pesanan untuk Su-30M2 ternyata 20 pesawat, meskipun pada Desember 2013, hanya yang pertama empat jet telah muncul di depan umum.
Su-30SM
Su-30SM
Sangat mirip dengan Su-30M2 dalam penampilan, Su-30SM adalah produk Irkut Corporation, yang berbasis di Irkutsk di Siberia dan bagian dari United Aircraft Corporation. Su-30SM disebut sebagai versi terbaik Su-30MK yang sukses meraih pasar di India, diikutiMalaysia dan Aljazair. Dibandingkan dengan Su-30MKK dari KnAAPO, Su-30MK memiliki proposisi lebih baik, menggabungkan tidak hanya tata letak aerodinamis yang lebih maju, tetapi juga pilihan avionik Barat. Pelanggan Ekspor bisa memilih apakah akan menggunakan komponen dari Rusia, Ukraina, Prancis, India, dan Israel.
Keunggulan dari Su-30MK juga muncul di Su-30SM mencakup dua kursi, foreplanes canard dan mesin thrust-vectoring, keduanya bersekutu dengan sistem kontrol penerbangan fly-by-wire yang canggih.
Berbeda dengan jet KnAAPO, Su-30MK dan Su-30SM yang dibangun yang Irkut memiliki khas di sirip ekor. Kementerian Pertahanan Rusia menempatkan order kejutan untuk Su-30SM Maret 2012 Dan pada bulan Desember tahun itu pelayanan dua kali lipat permintaan awal untuk 30 pesawat.
Laporan dari media Rusia menunjukkan bahwa s60 jet ini harus disampaikan pada akhir 2015, meskipun pada Desember 2013 hanya 16 pesawat telah diserahkan. Dari laporan pers Februari disebutkan Departemen Pertahanan berencana untuk menandatangani kontrak tambahan senilai US$2 miliar untuk pengiriman 50 Su-30SM lainnya.
Su-35S
Su-35S berbeda dari keluarga Su-30 karena merupakan single seater. Sementara garis keturunan konseptual tetap kembali ke Su-27. Su-35 mulai pembangunan di awal 2000-an. Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan tempur, Su-35 yang dibangun KnAAPO menambahkan bentuk pesawat baru, avionik , dan powerplant. Termasuk mesin AL-41F1S dengan daya dorong vectoring, lanjutan fly-by-wire system, dan suite optronic baru. Karena perbaikan aerodinamis pesawat ini mampu mencapai kemampuan super manuver.
Rusia masih belum memperkenalkan active electronically scanned array radar. Mungkin teknologi ini baru akan muncul pada T-50 siap. Su-35S memiliki hal terbaik b. Inti dari avionik suite yang N135 Irbis, tindak-on untuk radar Bars memanfaatkan teknologi elektronik pasif yang sama.
Seperti Su-30M2 dan Su-30SM, Su-35S juga awalnya dimaksudkan sebagai jet tempur yang diekspor, dengan membuat versi Su-35BM. Media telah menghubungkan Su-35 dengan penjualan prospektif ke China, meskipun pada kenyataannya tidak ada bukti meski China mengaku ingin memiliki pesawat jenis ini.
Sebaliknya, Moskow melangkah masuk dan memerintahkan versi Su-35S untuk angkatan udara sendiri. Pada tahun 2009 Kremlin telah menerima 22 pesawat pada Februari, 12 di antaranya adalah dengan pertama satuan garis depan di Dzemgi. Pengiriman batch pertama dari 48 pesawat tempur Su-35S kemungkinan akan berakhir pada 2015 mendatang.
Kembali ke pertanyaan kenapa Rusia harus terus membeli pesawat ini sementara ada T-50 yang sedang dibangun? (bersambung)
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/11/30/1-su-27-atau-mig-29-bisa-kalahkan-3-f-35/