Kecelakaan sebuah jet tempur F-16 di Luke Air Force Base Arizona pada 21 Januari 2016 lalu adalah salah satu dari beberapa kali pemerintah AS telah mengakui keberadaan program pelatihan tempur untuk pilot Taiwan di Amerika Serikat.
Menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Angkatan Udara Taiwan, Mayor. Kao Ting-cheng meninggal selama pertempuran pelatihan udara ke udara saat pesawat tempur itu jatuh di Yavapai County, sebelah utara dari Phoenix. Dia adalah anggota dari Tactical Fighter Wing (TFW) 455 (4), Fighter Group (FG ) 22 yang berbasis di Chiayi Air Force Base Taiwan.
Sebagaimana dilaporkan Defense News Selasa 26 Januari 2016 sejak Washington beralih hubungan dari Taipei ke Beijing pada tahun 1979, China telah menekan Amerika Serikat untuk mengakhiri semua kegiatan militer dan penjualan senjata dengan Taiwan. Meskipun upaya lobi China, penjualan senjata, termasuk pelatihan, terus diberikan oleh Washingon.
21th Tactical Fighter Squadron, “The Gamblers” Taiwan telah melakukan pelatihan di Luke sejak tahun 1997. Terdiri dari 14 pesawat tempur F-16A / B Blok 20, program ini merupakan bagian dari program Penjualan Militer Asing di bawah Defense Security Cooperation Agency Pentagon .
Taiwan memperoleh 150 F-16 di awal 1990-an di bawah program Peace Phoenix. F-16 membentuk dua TFW, 455 dan 401 (Hualien AFB), yang terdiri dari enam KT (masing-masing 21, 22, 23, dan 17, 26, 27).
F-16 Taiwan sedang menjalani upgrade tengah umur. Pada bulan Oktober 2012, Lockheed Martin diberi kontrak sebesar US$1,85 miliar oleh pemerintah AS untuk upgrade besar dari 144 pesawat tempur F-16 yang masih tersisa di armada Taiwan. Kemudian pada bulan Desember 2014, AS memberikan kontrak US$308 juta untuk Lockheed Martin guna memasok radar aktif electronically scaned array (AESA). Radar AESA yang digunakan adalah APG-83 Scalable Agile Beam yang dibangun Northrop Grumman.
Meskipun Taiwan ingin mendapatkan F-35 sebagai pengganti armada tempur tua seperti Mirage-2000, F-5, dan jet tempur buatan dalam negeri, AS tampaknya enggan untuk melepaskan tempur siluman canggih tersebut. Selama 10 tahun terakhir, AS memilih kebijakan tidak membuat China marah dengan tidak melepaskan F-16C / D Block 50/52 tempur dan sebaliknya bersikeras untuk lebih baik mengupgrade armada F-16 Angkatan Udara Taiwan.