Setelah menyatakan misi berakhir, Frank membagi 40 anggota pasukan yang tersisa ke empat kelompok dengan enam orang setiap unit dan meminta mereka untuk menemukan jalan mereka sendiri melewati pertahanan Jerman untuk menuju garis Sekutu.
Ini perjalanan yang sulit dan berbahaya. Frank dan unitnya sendiri mencoba untuk menyeberangi jembatan tapi diusir oleh salvo dan granat hingga memaksa mereka untuk berenang melintasi sungai. Mereka bergerak jauh dari patroli musuh tetapi sempat terdeteksi. Mereka sembunyi di semak-semak dan sejumlah personel Jerman mendekat. Bayonet ditusukkan ke semak-semak di sekitar tempat persembunyian mereka. Tepat pada saat itu terdengar suara rentetan tembakan dari sekutu yang membuat Jerman melarikan diri.
Keesokan harinya mereka akhirnya bertemu dengan tentara yang tengah berpatroli- Amerika! Dan itu memastikan mereka dalam keadaan aman.
Operasi ini mungkin gagal tetapi sisi positifnya, misi telah melakukan banyak hal yang mustahil dengan menyebarkan kekacauan dan kekacauan sepanjang Vosges. Jalan dan jalur kereta api telah dirusak untuk mengganggu persediaantersingkir. Puluhan tentara Jerman telah tewas. Seluruh divisi musuh telah dialihkan untuk memburu SAS yang tentu saja sebenarnya akan lebih baik jika dikerahkan melawan Sekutu di garis depan yang sebenarnya.
Tapi korban dari operasi ini juga sangat mahal. Ada orang-orang Perancis yang tak terhitung jumlahnya telah disiksa secara brutal, dideportasi dan dibantai. Dan kemudian korban dari SAS sendiri. Total dari 82 pejuang SAS yang telah dikerahkan hanya 46 yang bisa kembali hidup-hidup. Lima dipastikan tewas dalam pertempuran. Sementara 31 terdaftar sebagai tahanan yang ‘hilang’
Dari sumber di Operasi Khusus, Frank mendengar rincian seram dari kebrutalan dan pemusnahan massal yang sudah berlangsung di kamp konsentrasi di Natzweiler. Apakah mungkin bahwa orang-orang yang hilang dari Operasi Loyton juga menjadi bagian dari pembantaian tersebut. (Selesai)
Sumber: The Nazi : The Ultra Secret SAS Unit And The Quest For Hitler’s War Criminals by Damien Lewis, published by Quercus/Daily Mail