
Tetapi korban juga berjatuhan di tubuh SAS. Sersan Kenneth Seymour yang terluka saat mendarat dan ditawan oleh Nazi. Dia diintegorasi dengan keras hingga tewas. Operator radio Kopral Gerald Davis, yang berlindung di gereja telah ditangkap bersama seorang Imam gereja. Kedua orang itu juga disiksa dengan ancaman: memberitahu kami tentang semua yang Anda tahu, atau akan merasakan rasa sakit dan kematian yang sangat pahit.Sersan Fitzpatrick dan Troopers Conway dan Elliot yang datang bersama pasukan bantuan juga hilang. Seorang wanita Prancis – salah satu dari sedikit penduduk setempat yang tidak mau membantu kontingen SAS – mengkhianati mereka untuk Nazi.Lima personel SAS juga tertangkap dalam sebuah penyergapan bersama dengan orang lain dalam sel bawah tanah di sebuah kamp keamanan di kota Schirmek, pusat untuk operasi anti-gerilya Isselhorst. Sementara di sebuah resor bekas area ski beberapa mil jauhnya Natzweiler diubah jadi kamp konsentrasi, satu-satunya yang pernah dibangun di tanah Prancis. Puluhan ribu narapidana akan kelaparan, dipukuli, disiksa dan digas sampai mati.
Seiring berjalannya waktu, SAS semakin kehabisan tenaga. Oktober datang tentara Sekutu belum juga tiba. Franks dan anak buahnya semakin terisolasi dan di bawah tekanan. Dia melalui radio menyampaikan pesan putus asa ke Inggris bahwa meminta pasokan terbaru dari udara untuk menjatuhkan bazooka dan bom serta makanan.
Cuaca berganti dari musim gugur ke musim dingin. Salju jatuh di pegunungan, meninggalkan tentara yang kelaparan ini dalam kedinginan. Mereka mendekati keadaan di mana mereka tidak lagi mampu melawan.
Sementara opearsi antigerilya Isselhorst yang digelar Jerman terus bergerak. Mereka menangkap ribuan warga desa dan dikirim ke kamp-kamp konsentrasi. Mau tidak mau akhirnya posisi basis SAS terdeteksi juga. Dan di atas gunung SAS mendengar pasukan bergerak. Suara-suara logam berdenting diselingi dengan gongongan anjing semakin dekat menjadikan mereka benar-benar dalam situasi kritis.
SAS benar-benar terkepung, mereka hanya menunggu dengan rasa takut luar biasa. Kapten John Hislop yang tidak tahan memikirkan penyiksaan dan bertekad untuk mati dalam pertempuran. Dia akan menyisakan peluru terakhir untuk dirinya sendiri.
Tapi serangan itu tidak pernah datang. Jerman mundur, menunggu waktu yang lebih tepat. Namun prospek bahwa mereka akan kembali, dan dalam jumlah besar, tidak diragukan lagi. Frank memerintahkan anak buahnya untuk meninggalkan pangkalan segera. Mereka akan meninggalkan jip yang sudah banyak membantu dalam serangan cepat dan memilih untuk jalan kaki di jalur gunung yang sempit.
Keesokan paginya Jerman pasukan Jerman datang dan meledaakan pangkalan SAS dengan tank dan senjata berat. Mereka bisa mengejar barisan belakang SAS yang berjumlah tujuh personel dan dipimpin Lt David Dill . Dalam pertarungan ganas, mereka bertahan selama empat jam sebelum mereka benar-benar kehabisan amunisi. Mereka ditangkap dan diserahkan kepada Gestapo untuk kemudian bergabung dengan rekan-rekan mereka lainnya yang ditangkap di Schirmek.
Tapi setidaknya pasukan utama dari Operasi Loyton masih bebas, meskipun dengan sedikit amunisi, bahan peledak, makanan atau tempat tinggal dengan posisi yang hampir tidak ada harapan. Karena tidak ada ada alternatif lain, Frank memerintahkan mengakhiri misi. (bersambung)