Prospek Jangka Pendek Penolakan Kementerian Pertahanan untuk membeli PAK FA dalam jumlah besar, sebelum pesawat tersebut sepenuhnya siap, cukup dimengerti, khususnya sejak militer Rusia memiliki pengalaman mengoperasikan helikopter Mi-28N tanpa radar on-board dan helikopter Ka-52 tanpa misil antitank Vikhr (Angin Puyuh). Masalah tersebut telah selesai, tapi pengulangan situasi yang sama dengan pesawat yang lebih mahal tak rasional, dalam konteks kesiapsiagaan AU Rusia secara keseluruhan.

Di saat yang sama, sejumlah pesawat dalam jumlah kecil membuat para pilot militer dapat mengembangkan senjata dan taktik operasi sebelum 2020, ketika pesawat akan menerima senjata barunya, radar skala penuh, dan yang paling penting, ‘mesin tahap kedua’. Mesin tersebut akan memberi fitur kunci bagi PAK FA sebagai pesawat generasi kelima, yakni penerbangan supersonik tanpa menggunakan afterburner. Baca juga: http://www.jejaktapak.com/2015/12/07/bagaimana-peluang-t-50-melawan-raptor-dan-lighting-ii/