Saat ini, PT DI tengah melakukan proses produksi drone yang diberi nama Wulung. Wulung merupakan drone yang awalnya dirancang oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). PT DI kemudian diberi tugas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk melakukan tahap sertifikasi hingga produksi.
”Pesawat ini bentuk luar mirip dengan yang dikembangkan BPPT, tetapi secara dalamannya sudah jauh berbeda yakni mulai dari material dan proses pembuatan. Kemudian sistem itu sudah jauh berbeda dengan yang dipakai dan dikembangkan teman-teman BPPT,” kata Bona.
Pada akhir Januari, Wulung ditargetkan bisa memperoleh sertifikat tipe dari Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA). Setelah sertifikasi rampung, Wulung telah memenuhi standar industri penerbangan dan siap diproduksi massal.
Bila sertifikat terbit, Wulung diklaim sebagai drone pertama di Asia Tenggara yang mengikuti standar industri penerbangan mulai material, proses produksi, hingga kualitas.
PT DI melibatkan 100 insinyur hingga mekanik pesawat untuk melahirkan drone Wulang. Selama proses uji coba hingga sertifikasi, PT DI memakai lima unit drone. Bila berhasil mengantongi sertifikat dari IMAA, tiga unit Wulung akan diserahkan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan sisanya untuk pengembangan.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/10/05/predator-dari-kebun-pisang-ke-perang-afghanistan/
