Divisi Legendaris
101st Airborne Division adalah salah satu unit yang paling sangat bergengsi di Angkatan Darat AS dan telah menonjol dalam aksi pertempuran. Ini adalah sebuah divisi infanteri yang dilatih untuk operasi serangan udara. Unit ini juga dikenal dengan julukan “Screaming Eagles” dengan kantor pusatnya di Fort Campbell, Kentucky.
Awalnya bernama divisi infantri 101, unit ini dibentuk pada bulan Juli 1918. KEtika Perang Dunia I berakhir beberapa hari kemudian, divisi itu didemobilisasi pada bulan Desember 1918.
Pada September 1921, kantor pusat memasukannya ke pasukan cadangan yang sebagian besar dipanggil ke layanan setelah perang pecah. Pasukan cadangan kemudian dibubarkan pada bulan Agustus tahun 1942, dan dibentuk kembali sebagai Divisi Airborne ke-101.
Selama Perang Dunia II, divisi terkenal karena perannya dalam Operasi Overlord (pendaratan D-Day dan pendaratan udara di Normandia, Prancis), Operasi Market Garden, pembebasan Belanda, dan aksinya selama Pertempuran Bulge 1944-1945.
Pada tahun 1957, selama Little Rock Crisis, pasukan Divisi Airborne ke-101 dikerahkan untuk mengawal siswa ke sekolah di Little Rock.
Selama Perang Vietnam, unsur Divisi Airborne 101 mengambil bagian dalam 15 kampanye dengann yang paling penting adalah Pertempuran Bukit Hamburger pada tahun 1969 dan Firebase Ripcord pada tahun 1970.
Divisi ini juga dikenal karena perannya dalam Perang Teluk Persia serta dalam perang di Afghanistan dan invasi ke Irak 2013. Pada tahun 2014, Divisi Airborne ke-101 dikerahkan ke Afrika Barat untuk membantu mencegah penyebaran virus mematikan Ebola.
Di antara anggota penting dari unit ini Joseph Beyrle, satu-satunya tentara Amerika yang menjadi penghubung terbaik Angkatan Darat AS dan Tentara Soviet dalam Perang Dunia II, dan ayah dari mantan Duta Besar AS untuk Rusia John Beyrle. Selain itu ikon gitaris Jimi Hendrix sempat menyelesaikan pelatihan penerjun payung dengan divisi ini pada tahun 1962.
Saat ini, divisi berisi lebih dari 16.000 personel. Divisi terdiri dari tiga brigade infanteri, divisi artileri, dan brigade tempur penerbangan. Unit ini dipersenjatai dengan howitzer 105 mm dan helikopter serang AH-64 Apache.
Dalam artikelnya, Carter tidak menentukan apa senjata akan terlibat oleh divisi untuk yang misi anti-ISIS. Saat ini, hanya operasi militer skala kecil yang akan dilakukan.