Site icon

Gedung Putih Didesak Bereskan F-15E Qatar dan Super Hornet Kuwait

USAF

Permintaan Qatar untuk bisa membeli F-15E Strike Eagle dan Kuwait yang ingin mengakuisi F/A-18E / F Super Hornet sudah dua tahun dan belum juga ada izin dari pemerintah. Sejumlah anggota Kongres pun mempertanyakan hal ini dan melemparkan kesalahan kepada Gedung Putih yang dinilai lambat.

Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat John McCain, seorang kritikus pemerintahan Obama, mempertanyakan keterlambatan pada saat sekutu Sunni Amerika mencari kepastian di tengah hubungan diplomatik baru antara Amerika dan Iran.

“Saya tidak ragu bahwa pemerintahan Obama telah mengejar hubungan baru dengan Iran karena diyakini hal itu akan mengurangi ketegangan sektarian di wilayah itu, tetapi kenyataannya adalah bahwa tawaran pemerintah untuk Iran hanya memperburuk ketegangan,” kata McCain, R- Ariz sebagaimana dikutip Defense News Sabtu 23 Januari 2016

“Dinamika ini telah memperlambat dukungan kepada sekutu dan mitra, seperti yang kita lihat tertundahnya penjualan pesawat tempur Qatar dan Kuwait. Ini seharusnya tidak terjadi,”  kata McCain.

Pada hari yang sama, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Corker berharap Gedung Putih untuk membuat keputusan pada bulan depan kemudian meminta persetujuan Kongres.

Menurut Corker, Qatar sedang mencari 73 jet, 36 di tahap pertama dan akan membutuhkan 42 bulan untuk mengirimkan seluruhnya.

“Sudah terbuka selama dua tahun, sudah agak tidak biasa,” kata Corker. “Secara pribadi saya ingin melihatnya bergerak bersama.”

Baca juga:

MiG-35 Mungkin Akan Ambil Peran Selayaknya F-15

 

Exit mobile version