Kembali ke Konsep F-14
Direktur perang udara Angkatan Laut AS, Laksamana. Mike Manazir menyatakan beberapa waktu lalu “Sebuah pesawat dengan fitur besar array sensor pasif dan aktif, kecepatan jelajah yang relatif tinggi (meskipun belum tentu akselerasi), bisa membawa senjata senjata internal yang besar dan mampu meluncurkan rudal yang banyak, serta bisa memiliki ruang untuk mengadopsi teknologi masa depan. Ini sebuah aset superioritas udara yang akan berkontribusi Outer Air Battle i terintegrasi dan akan mampu melawan senjata, pesawat terbang, dan sensor musuh. ”
Outer Air Battle mengacu pada konsep Angkatan Laut 1980 untuk menangkis serangan bersama oleh gerombolan pembom Tupolev Tu-22M Backfire Soviet, kapal selam nuklir kelas Oscar (Project 949A Antey) dan kelompok kapal permukaan.
Program F / A-XX Angkatan Laut dan FX Angkatan Udara berada di tahap awal dan telah menjadi jelas bahwa mereka akan membuat desain pesawat yang berbeda meski akan berbagi teknologi umum. Angkatan Laut tampaknya akan fokus lebih pada konsep defensif seperti F-14. Sementara Angkatan Udara sedang mencari platform superioritas udara lebih berorientasi sifat ofensif yang bisa menggantikan Lockheed Martin F-22 Raptor. “Seperti yang Anda lihat tahun-tahun mendatang, perbedaan antara misi utama dan ancaman kemungkinan akan mendorong perbedaan yang signifikan antara program F / A-XX dan FX serta sistem lama seperti F-22 dan F-35, ” kata seorang pejabat senior pertahanan sebagaimana dikutip Dave Majumdar, editor pertahanan National Interest Rabu 14 Oktober 2015.