Akankah Laser Gantikan Aki Solar?
Saat ini, hampir semua perangkat antariksa mendapat energi dari aki solar, meski ukurannya yang raksasa menciptakan banyak masalah. Untuk menggunakannya di luar angkasa, dibutuhkan konstruksi kompleks yang besar. Mereka harus diarahkan langsung ke matahari.
“Di luar angkasa, Anda membutuhkan banyak energi. Aki besar dibutuhkan. Namun, tenaga yang diperlukan dapat ditransfer dengan laser menuju pendeteksi yang puluhan dan ratusan kali lebih kecil dari aki solar,” kata Matsak. Menurutnya, pasokan energi laser akan membantu memperpanjang usia satelit mikro.
Masalah lain yang dapat diselesaikan menggunakan pasokan energi laser adalah eksperimen di antariksa. Sebagai contoh, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tak memiliki gravitasi nol yang stabil. Ia bergetar, berosilasi, dan mengalami akselerasi mikro karena beragam mekanisme yang menjalankannya, seperti mesin aki solar yang berputar. Hal ini menghambat terlaksananya banyak eksperimen, misalnya terkait pertumbuhan kristal. Tranfer energi laser dapat menciptakan kondisi ideal untuk melakukan eksperimen tersebut dalam suatu modul teknologi tersendiri.
Para ilmuwan yakin bahwa bantuan laser dalam sistem transportasi luar angkasa juga dapat diisi ulang. Pakar Rusia telah mengembangkan ide kapal penarik inter-orbital sejak lama, yang dapat memindahkan satelit ke orbit yang lebih tinggi.
Matsak dan rekannya telah mengembangkan rencana eksperimen antariksa yang disebut Pelican, yang akan dilaksanakan pada 2017. Ia akan mentransfer energi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional bagian Rusia ke pesawat antariksa kargo Progress. Saat ini, mereka sedang mempersiapkan eksperimen darat, yaitu mentransfer energi pada jarak sekitar satu kilometer.
Baca juga: