Sebanyak empat pesawat A-29 Supar Tucano telah tiba di Afghanistan pada Jumat 15 Januari 2016 lalu, hanya satu bulan setelah pilot dan pengelola pesawat dari Afghanistan menyelesaikan pelatihan mereka di AS. Menurut rilis Angkatan Udara AS, pesawat akan ditambahkan ke persediaan Angkatan Udara Afghanistan pada musim semi ini.
Delapan pilot dan 12 pengelola lulus dari pelatihan pada 18 Desember 2015 di Moody Air Force Base, Georgia, setelah pelatihan 337 hari.
“Program untuk Afghanistan berkembang pesat dan untuk A-29 menjadi program pertama pelatihan pilot dan kru di Amerika, “kata Brigjen. Jenderal Christopher Craige, dari Train, Advise, Assist Command-Air (TAAC-Air) sebagaimana dikutip Air Force Times Rabu 20 Januari 2016.
Program ini dirancang untuk mengajarkan pilot bagaimana mempertahankan Afghanistan dari serangan gerilyawan. Tidak hanya Taliban tetapi juga kelompok ISIS dan jaringan Haqqani.
“Pesawat ini dapat terbang pada kecepatan dan ketinggian rendah, mudah untuk terbang, dan mampu menembakkan senjata yang sangat akurat,” kata Craige. “Pesawat ini sudah ada dalam pelayanan 10 negara di seluruh dunia.”
Afghanistan akan menjadi medan panas bagi Super Tucano. Mereka akan langsung berhadapan dengan konflik dan pertempuran. Hal ini akan menjadi ujian bagi pesawat. Jika sukses, maka hampir bisa dipastikan pesawat akan menghadapi pasar yang manis. Sebaliknya jika mereka gagal.
AS juga telah memberikan Afghanistan dengan helikopter serang ringan MD-530 yang masing-masing dilengkapi dengan dua senapan mesin kaliber 50, meskipun kemampuan mereka untuk membantu dalam operasi mendapat banyak tanggapan mengingat medan Afghanistan yang sulit.
Baca juga: