Setelah hampir 60 tahun berlayar di lautan, Kapal induk Angkatan Laut India, INS Viraat akhirnya membuat penyebaran operasional terakhirnya sebelum dinonaktifkan atau pensiun akhir tahun ini.
Dengan lebih dari 1, 200 perwira dan pelaut di dalamnya Viraat, yang memasuki layanan pada 12 Mei 1987, berlayar pada hari Senin dari Mumbai ke Visakhapatnam di Andhra Pradesh, di mana dia akan berpartisipasi dalam International Fleet Review ( IFR). Lebih dari 100 kapal dari 50 angkatan laut dari seluruh dunia akan berada di pelabuhan di Visakhapatnam. IFR 2016 adalah program dari Angkatan Laut India untuk menampilkan kekuatan mereka sebagai pemain maritim kunci di kawasan Samudera Hindia.
Sebelum ditugaskan ke Angkatan Laut India, kapal induk ini telah bertugas bersama Royal Navy dengan nama HMS Hermes dan digunakan dalam Perang Kepulauan Falklands 1982 melawan Argentina.
INS Viraat dilengkapi dengan enam jet tempur Sea Harrier, Chetak dan helikopter anti-kapal selam Sea King. Tetapi selama beberapa tahun terakhir, Sea Harriers telah sangat sulit untuk beroperasi karena kurangnya ketersediaan suku cadang dari Inggris. Sedangkan 6 helikopter Sea King ada di kapal induk dari yang diterima India mulai 1969. Angkatan Laut telah memilih Sikorsky S-70B sebagai pengganti Sea King, tapi kontrak awal untuk 16 helikopter belum diselesaikan. Untuk saat ini, Sea King akan tetap beroperasi. Secara total, ada 6 Sea Harriers, 4 Chetak dan 6 helikopter Sea King ada di kapal
Sebagaimana dilaporkan ndtv.com Kamis 21 Januari 2016, INS Viraat dijadwalkan tiba di Visakhapatnam oleh 4 Februari sebelum ia kembali ke Mumbai untuk terakhir kalinya. Tahun lalu, Kementerian Pertahanan telah menawarkan ke sejumlah pihak untuk membeli kapal dengan harga hanya Rs. 1 untuk digunakan sebagai museum terapung.
Kapal Induk India INS Vikrant, pada November 2014 setelah dipertahankan sebagai sebuah museum di Cuffe Parade, Mumbai antara tahun 1997 dan 2012. Tetapi pada akhirnya, tidak ada pembeli swasta yang bersedia untuk Vikrant yang akhirnya dijual ke dijual 60 crores ke perusahaan penghancur kapal Darukhana. Tidak jelas apakah INS Viraat akan menghadapi nasib yang sama seperti kapal induk pertama India.
Baca juga: