Andalkan Baterai Cadangan
Menurut laporan investigasi kecelakaan, itu adalah kegagalan starter generator ke-18 Reaper dalam sembilan bulan.
Pada bulan Maret, manajer program untuk armada Reaper Angkatan Udara mengajukan laporan dengan Pentagon mencatat bahwa telah terjadi “peningkatan dramatis” dalam kegagalan starter-generator sejak 2013.

Kolonel William S. Leister menginformasikan bahwa peneliti dari Angkatan Udara, General Atomics dan Skurka telah menyelidiki masalah lebih dari satu tahun. Tim, kata dia, telah mengidentifikasi “sejumlah masalah pada kualitas manufaktur” dan belum menentukan penyebab pasti dari kegagalan tersebut
Pejabat Angkatan Udara lain mengatakan layanan mulai memasang generator sekunder pada Reapers pada bulan Juli yang dapat memberikan hingga 10 jam tambahan listrik dalam kasus yang pertama gagal.
Angkatan Udara menetapkan bahwa 60 Reapers dalam armadanya yang menggunakan starter generator. Dari jumlah itu 47 sudah diinstal dengan baterai tambahan.
Sejak itu, Baker mengatakan, sudah ada 17 insiden dimana generator utama gagal di tengah penerbangan tetapi drone bisa mendarat aman karena menggunakan baterai cadangan.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/08/09/misi-pertama-predator-gagal-total/