Turki Ajak Indonesia Kerjasama Industri Pertahanan

Turki Ajak Indonesia Kerjasama Industri Pertahanan

Turki mengajak Indonesia melakukan kerja sama industri pertahanan dan alat persenjataan dengan melibatkan kemitraan strategis.

“Pertama, Turki harus melibatkan industri pertahanan dalam negeri kita dan yang kedua mesti menjalin kerja sama riset dan pengembangan,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin usai menerima kunjungan delegasi Pemerintah Turki di Jakarta, Senin 18  Januari 2016.

Aktivitas riset dan pengembangan juga menunjukkan visi kerja sama berorientasi jangka panjang. Selain itu mendorong transfer teknologi dan produksi bersama sesuai kebutuhan militer Indonesia.

“Sudah beberapa negara yang bekerja sama dengan industri pertahanan seperti Pindad, LEN, dan PT PAL, itu menunjukkan kemampuan kita. Turki tahu itu dan mereka kini merapat ke Indonesia, syaratnya mereka harus punya konsep yang menguntungkan Indonesia,” jelas Saleh sebagaimana dikutip Antara.

Pindad misalnya, menggandeng perusahaan sistem persenjataan asal Belgia, CMI Defense, dan pabrikan misil Swedia, SAAB Dynamics AB. Sedangkan untuk perawatan dan modifikasi peralatan TNI, BUMN asal Bandung itu bekerja sama dengan RLS dari Jerman.

Sementara, PT PAL Indonesia melakukan produksi bersama dengan galangan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding dalam Proyek Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR).

Selain bekerja sama industri dalam negeri, Menperin juga mendorong riset serta pengembangan melibatkan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Kementerian BUMN, dan Kementerian Pertahanan.

Baca juga:

Apa Saja Sih Jenis Anoa Pindad?