Teheran akan terus memperluas potensi rudalnya terlepas dari sanksi baru AS yang diberlakukan terhadap Iran. Departemen Keuangan AS sebelumnya memperpanjang daftar sanksi ke sejumlah pihak termasuk perusahaan dari China dan Uni Emirat Arab yang diduga partisipasi dalam program rudal Iran.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hussein Jaber Ansari dikutip oleh Iran Press TV membantah tuduhan AS bahwa program rudal balistik Iran ilegal dan sanksi baru disebut tidak memiliki dasar hukum.
“Program rudal Iran tidak pernah dirancang untuk membawa senjata nuklir dan tidak bertentangan dengan setiap aturan internasional,” kata Ansari Senin 18 Januari 2016.
Ansari mengecam Amerika Serikat, dengan mengatakan negara ini telah menjual senjata berniali puluhan senilai miliaran ke negara saingan Iran di kawasan itu setiap tahun itu dan digunakan dalam kejahatan perang terhadap orang di Palestina, Lebanon dan Yaman.
Baca juga: