Pada Desember 2015 lalu pasukan Irak berhasil merebut kembali Ramadi setelah dikuasai ISIS selama lebih dari satu tahun. Ini adalah kemenangan terbesar pertama pasukan keamanan irak sejak ISIS menyapu Tentara Irak dari sebagian besar wilayah negara pada 2014. Kemenangan tersebut telah mengangkat moral pasukan Irak yang tentu sangat penting dalam sebuah pertempuran.
Setelah Ramadi, Mosul berada dalam garis bidik mereka selanjutnya. Taruhannya ini akan menjadi pertarungan yang sangat besar dan berat baik baik Baghdad maupun ISIS. Apa yang dihadapi Irak di Mosul akan jauh lebih menantang dibandingkan ketika merebut Ramadi.
Pemimpin ISIS mengakui pentingnya Mosul dan tampaknya siap untuk melakukan perlawanan sampai titik darah penghabisan. Awal pekan ini FOX News melaporkan bahwa para pemimpin ISIS telah membantai para pejuang mereka yang telah lari dari Ramadi. Ini sebagai hukuman karena mereka tidak bertempur sampai mati. Apakah hukuman ini akan menurunkan mental pejuang ISIS atau sebaliknya, belum bisa dijawab saat ini.
Di atas kertas kemungkinan Baghdad akan membanjiri Mosul dengan pasukan besar untuk menyapu ISIS. Kekuatan Pasukan Irak yang dikirim akan 10 kali lipat dibandingkan kekuatan ISIS. Ditambah dengan dukungan pasukan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Tapi perang tidak bisa dilihat dengan hitung-hitungan di atas kertas. Pertempuran Aleppo di Suriah, bisa menjadi gambaran bahwa hal ini juga bisa menunggu pasukan Irak di Mosul.
Pada Juli 2012 pemberontak mulai memerangi pasukan pemerintah di Aleppo dan mulai menguasai seluruh bagian kota. Damaskus mengirim 20.000 tentara untuk merebut kembali wilayah itu dari pemberontak yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Pada akhir 2012 pertempuran telah menemui jalan buntuk dan pasukan rezim tidak juga bisa merebut kota tersebut. Bahkan hampir empat tahun kemudian, kota ini tetap menjadi ajang pertempuran yang belum juga selesai,
Dengan penambahan kekuatan udara Rusia pertempuran semakin diintensifkan, meskipun hasil utama dari ini adalah membuat Aleppo benar-benar menjadi puing-puing. Mosul mungkin akan mengarah pada situasi yang sama.
Mosul mirip dengan Alepo yang merupakan kota padat dengan penuh bangunan. Hal ini menawarkan perlindungan yang cukup menguntungkan bagi ISIS. Pemimpin kelompok ini telah menguasai daerah ini setidaknya 18 bulan. Waktu yang cukup untuk mengenal wilayah dalam upaya membangun strategi pertahanan. ISIS hampir bisa dipastikan telah menyebar bom dan ranjau yang akan menjadikan rintangan yang sulit untuk ditembus oleh pasukan Irak.