Pentagon masih belum menyelesaikan pembangunan jet tempur paling canggih F-35 Joint Strike Fighter, tetapi Northrop Grumman sudah berpikir tentang apa yang akan datang berikutnya.
Tom Vice, Presiden Sektor kedirgantaraan Northrop pada awal Januari ini telah menyampaikan visi jarak jauhnya tentang pembangunan jet tempur berawak yang akan menggunakan senjata laser dan canggih “cyber resiliency” atau ketahanan cyber untuk melawan ancaman di dunia yang semakin terhubung pada 2030 anti.
Pentagon memang telah mulai mulai bekerja konsep awal pesawat tempur generasi keenam yang nantinya akan menggantikan F-22 di Angkatan Udara dan F / A-18 Super Hornet Angkatan Laut di tahun 2030-an.
Semua industri dirgantara sudah bersiap-siap untuk kompetisi yang kemungkinan akan dimulai dalam dekade berikutnya. Lockheed Martin, kontraktor utama pada jet tempur generasi kelima F-35, dilaporkan telah bekerja pada sebuah desain untuk konsep jet tempur tempur masa depan, sementara Boeing telah diam-diam juga telah merilis beberapa rancangan.
Northrop, yang juga merupakan subkontraktor pada F-35, akan membuat tawaran sebagai kontraktor utama untuk pesawat tempur generasi keenam, Vice kepada wartawan selama perjalanan media ke fasilitas Northrop Palmdale, California 14 Januari 2016 menyebutkan perusahaan ini tengah teribat dengan beberapa studi untuk menentukan parameter kinerja jet generasi berikutnya.