Modernisasi Angkatan Laut Pakistan Macet
Angkatan Laut Pakistan

Modernisasi Angkatan Laut Pakistan Macet

Program modernisasi Angkatan Laut Pakistan terhenti. Tidak ada kemajuan terlihat dalam upaya memodernisasi dan memperluas armada permukaan dan kapal selam mereka.  Kenyataan ini memunculkan kekhawatiran apakah mereka bisa menjamin keamanan pelabuhan laut Gwadar vis to vis dengan India yang menjadi saingan mereka dengan menggunakan armada tua.

Gwadar menjadi awal dari China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) untuk menghubungkan China Barat ke Timur Tengah dan Afrika melalui Pakistan. Pelabuhan ini sebagai jalur barang-barang komersial dan sumber daya energi yang memberi pemotongan waktu untuk kapal barang ke China melalui Selat Malaka dan Cina Selatan.

Bagi Pakistan, memastikan keamanan maritim telah menjadi perhatian. Awal bulan ini, sebuah batalion baru dari Marinir mulai melindungi Gwadar.

Memastikan pertahanan Gwadar telah menjadi tema latihan baru-baru ini. Serangkaian latihan domestik telah dilakukan pada bulan November dan Desember. Selain itu serangkaian latihan bilateral baru-baru ini dilakukan dengan Angkatan Laut China.

Hal ini bertujuan untuk melindungi jalur komunikasi laut dan CPEC dengan meningkatkan koordinasi dan interoperabilitas pada tingkat operasional dan taktis.

Namun, kebutuhan untuk memastikan pertahanan Gwadar telah terancam karena program modernisasi Angkatan Laut yang justru terhenti. Armada garis depan Pakistan saat ini terdiri dari tiga kapal selam Agosta-90B / Khalid dan dua Agosta-70, ditambah empat F-22p / Zulfiquar, satu Oliver Hazard Perry, dan lima Frigat Type-21 / kelas Amazon eks British.

Pakistan telah melakukan perundingan tentang pembelian delapan kapal selam dari China dan , menyelesaikan kesepakatan pada bulan Oktober. Kesepakatan dilaporkan diikuti dengan pembangunan sebuah kapal dan serangan cepat dengan bantuan China.

Program yang terakhir ini mencakup upgrade frigat kelas F-22p, kapal permukaan Pakistan yang paling modern dan mampu meskipun mereka hanya sedikit lebih baik daripada frigat lain untuk dapat melindungi diri dari serangan rudal.

“Tampaknya bahwa penekanan untuk saat ini adalah pada pengembangan kapal selam Angkatan Laut, tetapi penting untuk keamanan Pakistan memperoleh kapal permukaan yang lebih mampu, dan bahwa keputusan tentang jumlah dan jenis akan dilakukan tahun ini,” kata mantan atase pertahanan Australia untuk Islamabad Brian Cloughley sebagaimana dikutip Defense News Jumat 15 Januari 2016.

Dan sejauh ini belum ada kesepakatan ditandatangani meskipun permintaan klarifikasi Defense News belum pernyataan resmi tentang kemajuan berbagai program tersebut.

Ini artinya Pakistan tertinggal jauh dibandingkan dengan India yang melakukan modernisasi cepat dan memperluas kekuatan angkatan laut.

Next: Kapal Selam Jadi Prioritas