Site icon

Hercules Menuju Rekor 100 Tahun

A U.S. Air Force C-17 prepares to depart Iraq with U.S. Marine Gen. Joseph F. Dunford Jr., chairman of the Joint Chiefs of Staff, Jan. 8th, 2016. Dunford met with U.S. and Coalition leaders in Germany, Iraq, and Turket to assess the progress against the Islamic State. (DoD Photo by Navy Petty Officer 2nd Class Dominique A. Pineiro)

Departemen Pertahanan pada 30 Desember 2014 mengungkapkan bahwa telah memesan lebih dari 32 pesawat angkut militer C-130J Super Hercules dari Lockheed Martin yang merupakan gelombang pertama dari kontrak multiyear untuk 78 pesawat turboprop empat mesin yang nantinya akan bernilai total US$5,3 miliar.

Bagi militer jelas ini kabar bagus karena mereka bisa mengganti armada C-130 yang tua dan terus memiliki pesawat yang tangguh dalam melakukan berbagia misi dari pendaratan di daerah terpencil hingga operasi khusus, penyelamatan hingga pengisian bahan bakar.

Tapi pengumuman pada 30 Desember 2016 itu jug amemiliki makna sejarah tersendiri dalam dunia pesawat militer. Hal ini telah memberi sinyal kuat bahwa C-130 kemungkinan akan menjadi pesawat militer pertama dalam sejarah yang ada dalam layanan secara kontinu selama seratus tahun.

Tahun ini menandai ulang tahun ke-60 setelah pada tahun 1956 Hercules pertama disampaikan kepada Angkatan Udara AS, dan pada tahun 2007 C-130 bergabung dengan kelompok eksklusif pesawat militer yang melayani pengguna asli mereka selama lebih dari 50 tahun. Hanya ada empat pesawat Militer AS lainnya yang mencapai titik ini yakni bomber B-52, tanker KC-135, pelatih T-38, ketiganya milik Angkatan Udara dan pesawat patroli P-3 Orion milik Angkatan Laut.

Semua pesawat ini kemungkinan akan pensiun sebelum mereka mencapai 100 tahun pelayanan. Dan dalam semua kasus, empat pesawat ini telah berhenti produksi pada dekade lalu.

C-130, berbeda, produksi pesawat ini  terus bergulir dari pabrik Lockheed Martin di Marietta, Georgia. Dengan satu pesawat keluar dari pabrik setiap dua minggu.

Pada tahun ini, pesawat angkut militer C-130 telah beroperasi secara terus menerus dengan Angkatan Udara AS selama 60 tahun. Dengan pelanggan domestik dan asing terus membeli versi terbaru dari pesawat ini. Dengan melihat kondisi ini sepertinya akan masuk akal jika generasi Hercules akan melampaui 100 tahun pelayanan yang berkesinambungan.

Next: Fleksibilitas dan Ketangguhan Tinggi

C-130 harus diakui sebagai salah satu pesawat militer paling sukses yang pernah dibangun. Ketika itu diterjunkan pada 1950-an, pesawat ini merevolusi misi pengangkutan udara taktis dengan menggunakan empat mesin turboprop menggantikan mesin piston dan menyediakan pintu kargo belakang yang menjadikan loading muatan jauh lebih mudah.

Selama Perang Dingin berlangsung, militer terus menemukan cara-cara baru untuk menggunakan Hercules yang terkenal tangguh. Marinir mulai membeli versi tanker pada tahun 1958 untuk mengisi bahan bakar pesawat dalam penerbangan. Coast Guard mulai menggunakannya sebagai pesawat pencarian dan penyelamatan di awal 1960-an. Angkatan Udara mengembangkan varian tempur dan pasukan khusus untuk digunakan di Vietnam dan sesudahnya.

Fleksibilitas dan ketahanan membuat C-130 berguna untuk setiap cabang militer AS juga sekutu Amerika. Akhirnya, 68 negara memperoleh Hercules untuk melakukan berbagai macam misi, dan lebih dari 2.500 dari pesawat telah diproduksi. Pada 1990-an, pada saat dana Pentagon untuk sistem tempur anjlok, perusahaan menggunakan uang sendiri untuk mengembangkan versi baru yang kemudian melahirkan Ssuper Hercules yang banyak diakui sebagai pesawat airlifter taktis paling canggih di dunia.

Korps Marinir telah menggunakan tanker KC-130 untuk memperluas jangkauan pesawat taktis selama lebih dari lima dekade. Varian “J” yang merupakan jenis terbaru menawarkan keunggulan besar dalam kinerja dibandingkan versi sebelumnya, termasuk jangkauan yang lebih panjang, kecepatan lebih tinggi, dan jarak lepas landas pendek – sehingga cocok untuk ekspedisi peperangan

C-130J Super Hercules yang merupakan varian terbaru memiliki banyak peningkatan dibandingka versi sebelumnya. Pesawat ini menawarkan kisaran 40% lebih besar, kecepatan 21% lebih besar, dan pengurangan dua perlima panjang landasan pacu yang dibutuhkan untuk lepas landas.

Super Hercules dapat lepas landas dengan beban berat dari lapangan terbang tanah sepanjang hanya 2.000 kaki di tengah-tengah hutan atau padang pasir, dan kemudian terbang hingga 3.000 mil tanpa mengisi bahan bakar pada kecepatan 400 mil per jam .

Pesawat ini juga hanya membutuhkan tiga awak untuk melakukan semua ini. Sementara varian lama membutuhkan lima kru. Hal ini bisa dilakukan karena Super Hercules dilengkapi dengan elektronik digital terbaru, mesin turboprop canggih, dan suite sistem perlindungan diri terintegrasi.

Baca juga:

http://www.jejaktapak.com/2015/11/20/hercules-pernah-mendarat-di-area-seukuran-sepak-bola/

Exit mobile version