Filipina Tawarkan 8 Pangkalan Militer ke AS
USS Ross /Defense.gov

Filipina Tawarkan 8 Pangkalan Militer ke AS

Filipina berencana menawarkan delapan pangkalan militer untuk digunakan Amerika Serikat. Fasilitas termasuk bekas pangkalan udara AS Clark dan fasilitas angkatan laut di pulau barat daya Palawan, yang menghadap Laut Cina Selatan yang menjadi sengketa sejumlah negara.

Juru bicara militer Filipina Kolonel Restituto Padilla sebagaimana dikutip Defense News Kamis 14 Januari 2016 mengatakan fasilitas akan digunakan untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan.

Dia menambahkan bahwa tawaran itu diberikan setelah Mahkamah Agung Filipina menyatakan perjanjian keamanan dengan Amerika sebagai sesuatu yang legal.

Keputusan memungkinkan untuk implementasi penuh Perjanjian Peningkatan Kerjasama Pertahanan yang ditandatangani pada tahun 2014 tetapi belum bisa dilaksanakan karena tuntutan hukum dari kelompok yang menentang keterlibatan militer AS di Filipina.

Dengan adanya perjanjian ini  maka pasukan AS akan kembali masuk Filipina untuk latihan perang dan membantu Manila membangun fasilitas militer.

“Kami terus berbicara dan kami akan menyelesaikan kesepakatan tentang lokasi,” katanya tanpa memberikan jadwal kapan keputusan itu akan tercapai.

Filipina menjadi tuan rumah dua pangkalan militer AS terbesar sampai tahun 1992, ketika senat memutuskan untuk mengakhiri sewa mereka. Keputusan dipengaruhi oleh sentimen anti-AS. Pakta baru tidak mengizinkan kembali pangkalan AS.

China dan Filipina – serta Brunei, Malaysia, Vietnam dan Taiwan – memiliki klaim timpang tindih di kawasan Laut Cina Selatan yang memunculkan ketegangan. Dengan kekuatan militernya yang lemah, Filipina tidak ada pilihan lain kecuali mendekat kembali ke Amerika.