Perdana menteri Irak mengklaim bahwa angkatan udara negara itu melakukan serangan ke ISIS lebih baik dibandingkan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang terdiri dari lebih 60 negara.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan koalisi internasional hanya melakukan 40 persen dari serangan udara terhadap posisi ISIS di Irak, sisanya, 60% dilakukan oleh pesawat Irak.
Meski begitu dia mengaku Irak masih membutuhkan dukungan dari negara lain untuk membebaskan tanah Irak dari cengerakam ISIS.
“Pertama dan terpenting ini berkaitan dengan persenjataan, pelatihan dan  bagaimanapun perlindungan udara,” kata al-Abadi sebagaimana dikutip Reuters Sabtu 9 Januari 2016.
Seorang juru bicara Pentagon juga memuji Angkatan Bersenjata Irak yang telah sukses melakukan operasi di Ramadi saat press-conference baru-baru ini. Sebaliknya, Kolonel Steve Warren, juru bicara Operasi Resolve Inherent menyatakan dukungan udar Amerika dan koalisi memainkan peranan penting dalam kemenangan tersebut.
“Operasi kami terus meningkat baik kecepatan dan intensitas serangan udara di Irak dan Suriah,” kata Warren. “Ketika serangan udara kami yang digabungkan dengan operasi darat lokal, kita melihat ISIS harus bereaksi dan bergerak di sekitar medan perang, yang, pada gilirannya membuat lebih mudah bagi kita untuk menyerang mereka.”