More

    Indonesia Berpeluang Rebut Pembangunan Shinmaywa AS-2 dari India

    on

    |

    views

    and

    comments

    Industri kedirgantaraan India terancam kehilangan kemitraan produksi dengan Jepang untuk membangun pesawat amfibi Shinmaywa AS-2. Dan Tokyo berpeluang untuk menggeser kemitraan ke Indonesia.

    Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi bulan lalu dan menekankan potensi penuh sebuah kemitraan strategis dan global India-Jepang.

    “Namun, kesepakatan yang diusulkan dalam pertemuan mereka sebelumnya pada tahun 2014 untuk perakitan akhir AS-2 di India tetap unsigned,” kata sumber industri pertahanan India yang berbicara kepada Aviation Internasional News (AIN) pada kondisi anonimitas. Dia juga mengatakan bahwa penundaan mungkin menyebabkan Jepang untuk mengubah haluan ke Indonesia sebagai mitra produksi.

    Baca:  Angkatan Laut India akan Peroleh 12 Pesawat Amfibi US-2i

    Kementerian Pertahanan Jepang telah menyajikan sebuah laporan rinci tentang pengaturan produksi pesawat amfibi di India tahun lalu. Tetapi dokumen pemerintah India untuk melaksanakan proyek belum mulai.

    Sementara itu, Indonesia juga disebut semakin khawatir dengan ekspansi Cina ke pulau-pulau di Laut Cina Selatan. Indonesia juga melihat pesawat ini sangat diperlukan untuk operasi penyelamatan maritim di Asia Tenggara.

    AIN juga menyatakan politisi Indonesia Setya Novanto saat bertemu Abe November lalu telah membahas hal ini. “Jepang tidak bisa menunggu selamanya,” kata pejabat India kepada AIN.

    Angkatan Laut India memiliki persyaratan awal untuk 12 US-2, dan India Coast Guard baru-baru diminta tiga pesawat lain. Pesawat ini direncanakan untuk misi pengawasan dan pengintaian, serta dukungan logistik dan rotasi kru untuk kapal. “Ada kasus bisnis untuk program pesawat ini, untuk memenuhi permintaan domestik dan ekspor,” kata Sujeet Samaddar, Direktur dan CEO dari Shinmaywa Industries India.

    Perakitan akhir dan integrasi AS-2 di India diharapkan akan menjadikan biaya 25 persen lebih murah dibandingkan jika dilakukan di Jepang. Meski perlu penangangan masalah pajak. “Masalah biaya tidak menjadi akan menghentikan kesepakatan. Manfaat jauh lebih besar daripada biaya program,” kata Samaddar.

    India bisa mencari dana dari organisasi Official Development Assistance (ODA) Jepang untuk mendukung kesepakatan co-produksi. Fasilitas yang dibuat dapat membantu perusahaan-perusahaan Jepang berinvestasi di India.

    Baca juga: 

    10 Proyek Pesawat Jepang Paling Top

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this