Site icon

Di Bahrain, Tejas Memulai Perang Melawan JF-17

Jet tempur yang dibangun India, Tejas, mungkin tidak akan pernah mengeluarkan tembakan ke arah JF-17 Thunder, pesawat yang dibangun Pakistan dan China dan menjadi saingan beratnya. Namun, Tejas sudah memutuskan untuk melawan JF-17. Ketika pesawat India ini melakukan aerobatik di Bahrain International Air Show mendatang, pakar penerbangan internasional akan langsung membandingkannya dengan JF 17 yang terbang di Paris Air Show pada bulan Juli tahun lalu.

Business Standard melaporkan bahwa the Aeronautical Development Agency (ADA) bertekat akan membuat para ahli penerbangan terkesan dengan debut pertama pesawat tersebut. Lembaga yang mengawasi pembangungan Tejas ini menyatakan pesawat mereka telah melakukan penerbangan rutin dengan melatih manuver tingkat tinggi.

“Sejauh ini, kami selalu menerbangkan dengan tingkat keamanan tinggi. Di Bahrain, kami akan menunjukkan kepada penonton apa yang sebenarnya bisa dilakukan oleh Tejas, berapa banyak energi tempur yang dimiliki “, kata seorang pejabat ADA yang terkait erat dengan persiapan keikutsertaan Tejas di Bahrain Air Show.

Di Bahrain, Tejas harus mampu menunjukkan kemampuan maksimal dalam tanjakan vertikal, terbang kecepatan tinggi dan lambat serta tentu saja tingkat manuver.

Baca: JF-17 Thunder Coba Curi Perhatian di Paris

Program uji baru-baru ini menunjukkan Tejas telah melakukan manuver 8G (yang membuat tekanan pada pesawat yang delapan kali gaya gravitasi). “Kami tidak bermaksud untuk kembali ke India tanpa kita bisa berbuat lebih banyak. Ahli Aerospace akan meneliti setiap kinerja. Kami berharap akan membuat mereka memberi penilaian baik.”

Dua jet tempur Tejas akan terbang ke Bahrain untuk pertunjukan udara pada 21-23 Januari. Pesawat ini, bersama dengan tiga pilot, sudah ada di sebuah pangkalan udara di Gujarat untuk berlatih rutin di kondisi permukaan laut yang mirip dengan Bahrain. Pada pertengahan Januari, mereka akan terbang ke Muscat, dan kemudian ke Bahrain.

Pilot Tejas dan pejabat ADA yakin pesawat tempur akan mampu menanggung tekanan selama terbang beberapa minggu. “Tejas sering dikritik karena terlalu berat. Tapi itu juga membuat pesawat struktural yang kuat, dengan banyak kekuatan cadangan untuk mendorong kinerja,” kata seorang veteran pilot uji Tejas.

Penampilan Tejas di Bahrain juga akan dijadikan evaluasi untuk calon pembeli. “Perusahaan kedirgantaraan besar seperti Boeing, Lockheed Martin dan Dassault memiliki tim media yang hebat dengan menghasilkan rekaman berkualitas tinggi dan profesional untuk pertunjukan pesawat mereka. ADA kurang dalam hal ini,” kata seorang pejabat.

Next: Thunder Lebih Cepat

JF-17 Thunder sudah melengkapi tiga skuadron Angkatan Udara Pakistan (PAF), menikmati keunggulan beberapa tahun atas Tejas. Sejumlah laporan pers menunjukkan sejumlah negara telah mempertimbangkan untuk membeli pesawat ini. JF-17 juga telah lebih dulu melakukan debut internasional.

Pada tahun 2010 pesawat ini tampil di layar statis Farnborough Air Show di Inggris, dan telah diterbangkan di beberapa pameran udara, terakhir di Paris di Juli 2015.

Namun, pesawat generasi keempat Tejas memiliki teknologi yang lebih tinggi dibandingkan JF-17 yang disebut masih dalam generasi ketiga. Dibangun dari bahan komposit, Tejas lebih mampu bermanuver, memiliki avionik yang lebih baik dan dapat membawa lebih banyak bahan bakar dan senjata.

Tetapi pada akhirnya pelanggan pasti mencari pesawat dengan produksi dan pengiriman terjamin. Dan hal ini JF-17 berada di depan. Pabrik Kamra Pakistan telah menyampaikan 66 pesawat ke PAF. Sementara Hindustan Aeronautics Ltd baru menyamapikan satu Tejas untuk Angkatan Udara India.

Baca juga:

Israel akan Menyulap Tejas Jadi Jet Tangguh

Exit mobile version