More

    Boeing Butuh Kemenangan

    on

    |

    views

    and

    comments

    Jumlah pengiriman pesawat yang dilakukan Boeing Defense mencapai rekor pada 2015. Boeing mengumumkan pada 7 Januari 2016 mereka telah memproduksi 186 pesawat terbang militer pada tahun 2015, dengan sebagian besar didorong oleh CH-47 Chinook dan AH-64 Apache yang masing-masing berjumlah 57 dan 61 pengiriman.

    Pengiriman P-8A Poseidon yang berbasis pada 737-800 mencapai 14 unit yang meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 11 pesawt. Boeing juga dapat berharap untuk memproduksi tanker KC-46A yang didasarkan dari Boeing 767 dengan pesanan awal adalah 18 pesawat yang diperintahkan oleh Pentagon. Tapi kabar baik berhenti di titik itu. Sisanya adalah kabar buruk yang dialami.

    Salah satunya adalah berhentinya produksi C-17A di Long Beach, California, dengan hanya lima pesawat dibangun selama lima tahun. Sementara produksi F / A-18 dan F-15 di St Louis menghadapi situasi sulit.

    Produksi Super Hornet turun sembilan pesawat dibandingkan dengan tahun 2014, dengan 35 pesawat dibangun. Sekitar 12 Strike Eagles diterbangkan yang turun dua unit dibandingkan 2014.

    Dengan peluang baru yang relatif kecil di cakrawala, perusahaan terancam kehilangan garis produksi pesawat tempur. Selain itu juga akan mengalami penurunan permintaan pesawat peringatan dini udara dan kontrol (AEW & C) yang pada 2015  mereka mengirimkan Pesawat Peace Aagle ke  Turki

    Boeing berusaha mati-matian untuk membalikkan kekalahan dari Northrop Grumman dalam pembangunan 100 pembom strategis untuk Angkatan Udara AS. Mereka masih berharap protes mereka atas kemenangan Norhtrop akan membawa hasil.

    Peluang pesawat besar berikutnya juga sangat kompetitif, dengan tanpa kandidat yang jelas. Boeing bekerja sama dengan Saab untuk merebut program TX  yang akan membangun 350 pesawat latih. Selain itu juga mengusulkan pesawat pembawa radar yang didasarkan pada Boeing 737-700 untuk program lain di angkatan udara AS.

    Ketidakpastian masih mengelilingi program drone berbasis kapal induk Angkatan Laut AS, meskipun menerima dana baru yang cukup besar dari Kongres untuk fiskal 2016, rupanya untuk membangun pesawat kedua yang dapat menghadapi Northrop X-47B.

    Menjaga F / A-18 dan F-15 tetap dalam garis produksi juga akan sama sulit seperti menangkap bisnis baru.

    Anggota parlemen AS masih menyelamatkan garis produksi Super Hornet akhir tahun lalu dengan mendanai pembangunan selusin F / A-18E / F dan EA-18G  pada tahun fiskal ini yang bisa menjadi sedikit angin segar. Dengan tingkat produksi dua jet per bulan maka bisa memberi waktu sedikit lebih.

    Boeing sedang menunggu keputusan dari Kuwait, dan akan berharap akan terus ada pesanan dari Angkatan Laut AS dalam anggaran yang akan terungkap pada Februari nanti

    Peluang lain ada di Kanada dan Denmark, yang telah menggoda dengan mengatakan akan mencari alternatif pengganti bagi Lockheed Martin F-35. Finlandia baru-baru telah mulai proses awalpencarian F / A-18 Hornet dan F-15 serta F / A-18 berada di daftar kandidat potensial. Yang jelas, Boeing butuh kemenangan!

    Baca juga:

    F/A-18 Super Hornet, Totalitas Perang

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this