Jepang terus berupaya mendeteksi bahan radioaktif yang ada di udara pasca klaim Korea Utara yang telah sukese melakukan uji bom hidrogen atau thermonuklir. Tidak hanya mengerahkan pesawat angkut C-130 Hercules, Angkatan Udara Korea Utara juga megnerahkan pesawat latih T4 untuk melakukan misi ini.
Pengjuian akan Air Self-Defense Force adalah tujuh hari, Korea Utara terus enam hari, yang mengumumkan pelaksanaan tes bom hidrogen, dan mengirimkan sebuah (minggu) debu (debu) perangkat. Selanjutnya, dalam rangka untuk menguji ada tidaknya gas langka yang dihasilkan dalam uji nuklir, pesawat angkut C130 juga diizinkan untuk terbang.
Sebagaimana dilaporkan sankei.com Jumat 8 Januari 2016, pesawat latih T4 dilengkapi dengan sejumlah perangkat terbang dari pangkalan angkatan udara Misawa, Hyakurikichi dan juga dari Bandara Tsuiki. Sementara pesawat angkut C130 diluncurkan dari Pangkalan Komaki.
Masing-masing pesawat terbang sekitar satu jam untuk mengumpulkan debu dan gas dan selanjutnya akan diuji di pusat analisis kimia Jepang. Operasi deteksi ini akan dilakukan setidaknya dalam tujuh hari setelah uji bom yang dilakukan pada 6 Januari 2016 lalu.
Baca juga: